Pajamas Girls. Powered by Blogger.
  • Home
  • Talim
  • About Korea
  • Look At Me
  • Djournals
  • Sastra

Haidden Paradise

Sharing About Something Fun Together


Djournals

Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Hal receh yang mau gue bahas di tulisan ini adalah tentang makan. Beberapa tahun lalu, gue bukan tipikal orang yang suka makan alias hanya makan untuk hidup. Gue bisa gak makan dalam satu hari meskipun lapar karena gue gak suka makan. Meskipun makan adalah kebutuhan dasar manusia, tapi gue gak suka. Gue malas dengan proses ngambil makanan ke dapur sampai ke ngunyah makanan supaya perut gak laper. Serandom itu. 

Kirain pemikiran kayak gitu akan bertahan selama gue hidup, tapi ternyata enggak. Belakangan ini, gue mulai suka makan. Yang tadinya gak punya makanan favorit dan gak punya kepinginan untuk makan ini itu, tapi sekarang yang terjadi justru sebaliknya. Gue mulai ada nafsu untuk makan. 

Semakin bertambahnya usia justru gue makin menyadari banyak hal yang biasanya kita anggap "Receh" tapi sebenarnya itu adalah suatu nikmat yang luar biasa. Contohnya makan. Ketika lo lapar, tapi gak ada makanan yang pingin lo makan pasti ketika makan rasanya akan beda ketika lo makan makanan yang lo pingin. Ada kenikmatan tersendiri karena akhirnya lo bisa nyicipin makanan itu. 

Sebelumnya gue gak tau tentang semua itu. Gue pikir, makan ya makan. Tanpa berpikir kalau bisa menikmati makanan adalah sebuah nikmat yang harus di syukuri. Makanya mulai dari saat itu gue jadi suka makan. 

Kebahagiaan yang gue dapat ketika makan ternyata sebegitu ngaruhnya ke mood. Ketika gue makan dengan baik dampak ke tubuh pun jadi gak gampang sakit. Sebenarnya efek yang paling terasa sih ke mood. Mood gue jadi membaik dan secara otomatis bawaannya jadi happy terus. Perasaan happy itulah yang bikin gue belakangan ini gak ngerasa capek meskipun gue kerja. 

Bagian yang lucunya adalah gue gak tau kalau gue ini kecapekan. Kalau gak ada memar-memar di bagian tubuh gue mungkin gue gak tau kalau gue capek. Energi gue serasa gak ada habisnya meskipun kerja seharian. Ternyata makan sebegitu ngaruhnya ke mental gue. 

Ketika di ingat-ingat lagi, pas gue gak ada kerjaan yang berat dan gak perlu mikir justru mood gue sering memburuk. Memang pada saat itu mental gue lagi kurang stabil dan ngaruh ke nafsu makan juga. Gue nangis berhari-hari dan gak mau makan kalau gak di paksa. Memang pada saat itu gue gak tau harus berbuat apa bahkan gue sendiri gak ada kepinginan untuk makan ataupun jajan. Setelah nafsu makan gue kembali di situlah semangat gue muncul lagi. 

Aneh gak, sih? 

I think that's weird. Gue kembali bahagia hanya karena makanan. 

Ketika bahagia, gue ngerasa lebih peka sama hal-hal yang ada di sekitar gue. Peka akan hal-hal yang sebelumnya gue anggap gak penting. Wajar sih, soalnya ketika sedih gue gak bisa berpikir clearly. 

Sekarang gue sadar kenapa banyak orang memilih makan ketika lagi sedih karena ternyata makan makanan yang kita inginkan bisa bikin perasaan jadi happy. Sesimpel itu.


February 23, 2021 No komentar


Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan...


Djournals kali ini bisa dipastikan gak sambat sama sekali karena kali ini yang gue share adalah kesukaan gue di awal tahun like song and kdramas. Just that. 

Tadinya cuma mau share lagu yang belakangan ini gue sukain, tapi akhirnya gue memutuskan untuk tulis aja, semua hal yang lagi gue sukain di awal tahun ini. Gak 'semuanya' banget juga, sih, yang dishare. 

Beberapa lagu yang ada di bawah ini adalah kumpulan lagu-lagu yang belakangan ini gue suka banget. Beneran setiap hari gue dengerin karena sesuka itu. Alasannya simpel banget. Entah kenapa, setiap dengerin these songs gue berasa salting kek orang jatuh cinta padahal cuma karena dengerin lagu dan suara penyanyinya aja. 

Bagi user tiktok -like me- harusnya gak asing sama lagu-lagu ini karena sering lewat di fyp. Gue juga bisa suka karena sering lewat di fyp dan ketika di dengerin lebih fokus dan saksama ternyata enak juga lagunya. Apa aja tuh? baca sampai habis, ya!

1. Best Friend - Ikon (Cover by Suhyun) 

2. Weak - Paris Inc (Cover by Larrisa Lambert)

3. Give Love - Akdong musician 

4. Some - Soyou feat Junggi Go

5. At my Worst - Pink Sweat 

6. Puppy Love - Gani, Nathania, Harms

6. Sofia - Clairo 

Ada dua lagu yang gue sukain versi covernya karena suara yang ngecover kerasanya lebih pas sama melodi dari lagunya. Gak cuma lagu korea, tapi gue juga suka lagu dari barat. Sebenernya gue ini typical pendengar musik yang gak memandang lagu tersebut bergenre atau berasal dari negara mana. Kalau lagunya enak, ya gue suka. 

Kalau lo follow ig @its.heise harusnya sih ngeh karena di konten vitamins, gue gak cuma ngerekomendasiin lagu korea aja. Apapun lagu itu, kalau dia easy listening dan gue suka, ya gue rekomendasiin ke kalian.



Selain itu, ada juga lagu-lagu yang gue suka banget yang asalnya dari aplikasi lo-fi, if i'm not mistaken. Biasanya gue dengerin lewat youtube atau via playlist yang ada di spotify. Bagi pecinta lagu yang gak berisik, tapi gak mellow juga, that playlist must be cocok buat lo. 

Lagunya juga cuma suara musik dan jarang banget yang ada penyanyinya. Lagu-lagu dari lo-fi biasanya digunakan oleh kaum estetik sebagai sound di video. Gue sering dengerin lagu-lagu itu ketika nulis, soalnya kalau dengerin lagu yang ada liriknya suka ke triggered untuk nyanyi. Kalau ikutan nyanyi yang ada tulisan gue gak kelar. That's why i prefer listen lagu-lagu dari lo-fi. 

Dari tadi gue sebut lo-fi, tapi gak jelasin ke kalian lo-fi itu apa. Bagi yang belum tau, lo-fi adalah aplikasi yang isinya lagu-lagu estetik yang biasanya di dengar oleh pelajar ketika belajar. Gue pernah singgung di salah satu postingan talim di bagian rekomendasi app bagus untuk pelajar. Setau gue juga user dari app tersebut mostly students. Unfortunately sekarang app tersebut udah berhenti beroperasi. Namun, lo gak usha khawatir karena lagu-lagunya bisa lo dengerin di youtube atau di spotify. 

Kalau mental gue lagi down gue suka dengerin lagu-lagu dari lo-fi lewat youtube sembari bacain komentar. Komentar-komentarnya beneran ngebuat kita semangat karena banyak orang baik yang kumpul di sana. Banyak quotes bagus yang cuma gue dapetin dari situ. 





Moving on dari songs, sekarang kita beralih ke hal lain yang gue sukai di awal tahun ini. Drama yang lagi gue tonton ada true beauty dan love revolution. Di true beauty gue tim Sejoun walaupun udah tau pasti endingnya doi jadi sad boy. Nah, kalau lo tim siapa? kasih tau dong di kolom komentar. Fyi, ketika tulisan ini di post, true beauty masih on going. 

Sedangkan webdrama love revolution belum gue tonton sampai habis karena merasa kurang suka sama pemeran utama pria. Bukannya gue gak suka Park Ji Hoon, melainkan kurang suka sama karakternya. I know it's just webdrama, however gue gak suka sama cowok yang suka ngedeketin secara intens to get attention from cewek yang dia suka. Jatohnya disgusting. Itu hanya pendapat gue aja. Mungkin akan gue tonton lagi kalau pingin. 

Ada satu lagi drama yang lagi gue tonton, yaitu 'Love Alarm'. Itu populer banget dan kalian kalau penggemar kdrama juga pasti tau. I know i'm too late nonton drama itu. Sengaja, karena gue maunya nonton drama tersebut ketika yang season 2 dua udah rilis. Sayangnya sampai sekarang belum rilis juga akhirnya gue nonton lah drama itu. Tadinya gue gak ngebet nonton itu drama, tapi ketika gue nonton 'Sweet Home' dari situlah gue makin penasaran sama abang Song Kang makanya gue tiba-tiba kerasukan pingin nonton love alarm. 

Kalau gue tulis semua hal yang gue suka di awal tahun ini pasti tulisannya bisa panjang banget atau ada beberapa part karena banyak hal yang lagi gue suka. Kita bahas lain waktu aja karena gue tau kalian juga sebenernya gak peduli. 

Karena 'semuanya' udah gue tulis, mari kita akhiri aja tulisan yang sangat random ini. Sampai bertemu di tulisan yang lebih berguna -walaupun yang baca sedikit ketimbang pembaca tulisan djournals- 

January 08, 2021 No komentar

Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan... 

Meskipun sekarang hari Jum'at, tapi gue mau updatenya Djournals bukan talim. Hari pertama di tahun 2021 sama sekali gak bikin gue excitied. Tahun lalu gue semangat meskipun pada saat itu gue lagi hancur. Sekarang kondisi gue mulai membaik, tapi gue gak mau berekspetasi dan pura-pura semangat kayak tahun lalu sebab pada dasarnya mau tahun baru atau enggak, gue ya gini-gini aja. Gak ada yang gue tunggu di tahun ini and nothing special. 

Tulisan ini kemungkinan besar gak berisi motivasi atau apapun itu yang bikin semangat. Cuma kasih tau aja. 

Kasih tau gue dong kebahagiaan menurut kalian tuh kayak gimana. Bagi gue, kebahagiaan adalah ketika lo menyadari bahwa apapun yang ada di sekitar kita itu punya peran yang penting. Bersyukur atas segala hal yang lo punya. Even bersyukur dengan air minum yang ada di rumah lo. Bayangin deh, kalo pas tengah malam lagi kehausan ternyata air minum di rumah lo habis pasti rasanya gelisah dong. Lo haus tapi gak ada air minum sama sekali. 

Bisa aja ngerebus air keran dulu untuk lo minum, tapi feelnya beda ketika lo haus lalu lalngsung minum air. Ketika ngerebus air, lo harus nunggu air itu mendidih habis itu nunggu lagi airnya kembali ke suhu normal. Makan waktu banget padahal lo cuma mau minum segelas air atau mungkin cuma seteguk. 

Bahagia menurut gue memang sesederhana itu. 

Pernah gak sih lo marah cuma karena gak nemuin gunting kuku di rumah? 

Seandainya kita langsung lihat gunting kuku ketika mau pakai, pasti gak perlu marah-marah karena gak nemuin gunting kuku di saat lo mau pakai pada saat itu juga. Sama halnya kayak 'haus ketika tengah malam'. Hope you guys undertand what i mean. 

Lewat tulisan ini gue cuma mau ngingetin bahwa kita bisa dapatin kebahagiaan lewat hal kecil. Hal terkecil yang gak terpikirkan bahwa itu bisa bikin lo bahagia. Bahagia gak melulu soal mas kurir anterin paket yang lo tunggu-tunggu atau karena selama ini doi punya perasaan yang sama kayak lo. Dua hal itu juga tentu bikin bahagia, tapi bahagia karena hal sepele justru bikin kita sadar dari arti kebahagiaan itu sendiri. 

Ngomong-ngomong, kayaknya gue lebih cocok nulis buku self improvement daripada novel. Bagi yang udah baca novel gue dan baca blog ini -khususnya bagian djournals- kasih tau dong gue lebih cocok nulis apa. 

Semua yang gue tulis ini adalah berdasarkan point of view gue. Kalau menurut kalian gimana? tulis dong on comment section 😀

Tunggu konten seru lainnya di Haidden Paradise! 

 

January 02, 2021 No komentar


Djournals
Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Setelah mengalami banyak kegagalan membuat gue sadar bahwa gue ini gak bisa apa-apa selain berserah diri. Berserah diri di sini bukan maksudnya gue cuma diam aja. Gak gitu. Selama ini gue berusaha dan berdoa sembari membayangkan hasil dari kerja keras gue. Gue ini penganut "Hasil gak akan menghianati kerja keras" maka dari itu di pikiran gue kalau kita bekerja keras maka kita akan dapat sesuatu yang kita inginkan. Beberapa kali memang works. 

Sayangnya makin lama gak kayak gitu. 

Sekarang gue gak berpikir bahwa ungkapan itu benar-benar valid sebab ada sesuatu yang gak bisa kita kendaliin. Beberapa tahun belakangan ini gue bekerja cukup keras untuk mendapatkan sesuatu yang gue inginkan. Ada yang berhasil dan gak jarang gagal. 

Sering banget gue mau nyerah karena ngerasa usaha yang gue keluarkan gak sebanding dengan apa yang gue dapat. Malahan gue gak dapat apa-apa. Ya... mau gimana lagi. Namanya juga alur kehidupan. 

Dunia ini gak berputar di sekeliling gue. Gak selamanya kita mendapatkan hasil yang sesuai meskipun effort kita udah gila-gilaan. Gue ngerasa kecewa karena semuanya gak berjalan sesuai harapan sampai pada akhirnya gue dapat jawaban. Ternyata selama ini gue menggantungkan kebahagiaan kepada sesuatu yang gak bisa gue kendaliin. Jawaban itu gue dapat ketika nonton podcast salah satu psikiater yang terkenal atau siapa gitu... detailnya gue lupa karena udah cukup lama gue dengernya. Itu pun pas denger gue sambil ngegosok baju. 

Mulai dari situ pola pikir gue berubah. It's okay effort yang udah kita keluarin gak sebanding sama hasil yang kita dapat yang penting udah berusaha. Hasilnya biar gue serahin ke Tuhan sebab dia yang punya kendali. 

Secara perlahan gue mulai gak berharap dengan hasil dan lebih memilih fokus berjuang. Kenapa? karena gue capek membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Biarin aja itu menjadi rahasia sementara tugas gue adalah memberikan usaha yang terbaik versi gue. 

Seenggaknya gue udah melakukan sesuatu yang gue inginkan. 

Ngomongin soal melakukan sesuatu yang kita suka atau kita inginkan sebenarnya rada bullshit. In real life justru kita susah banget melakukan apa yang kita inginkan. Banyak orang yang memilih mengubur sesuatu yang mereka suka demi melakukan sesuatu yang realistis. Kenapa? karena takut gagal. 

Gue pun begitu. Dari kecil gue suka banget dance sampai sering ikut lomba dan tampil di event. Walaupun tarian gue gak sebagus dancer di luar sana tapi gue enjoy doing that. Gue happy. Sayangnya bakat yang bikin gue bahagia itu harus gue kubur ketika gue memasuki akil balig. Tanpa gue perjelas harusnya kalian udah paham. 

Temen-temen gue bilang gak papa. Banyak dancer yang pakai kerudung dan mereka tetap nari. Temen-temen gue bilang gitu tapi gue cuma manggut-manggut aja. Pola pikir gue berbeda sama si dancer yang ada di luar sana. 

Meskipun sedih tapi gue harus relain kebahagiaan itu soalnya gue yakin pasti Tuhan akan kasih sesuatu sebagai gantinya. Benar aja. Gue memang udah gak tampil di panggung tapi gue menemukan sesuatu yang bikin gue bahagia selain tampil. Menulis. 

Gue mulai suka nulis gara-gara bikin cerbung di facebook pas SMP dengan isi cerbung yang konyol banget dan jokesnya hanya gue dan geng gue yang paham. Kalau kalian baca novel gue, Just A Friend, konsepnya kayak gitu tapi lebih liar lagi. Gue gak nyangka. Ternyata orang pertama yang gue 'tulis' bakal jadi orang yang bikin mood gue membaik hanya karena menyukainya. Gue gak paham kenapa bisa beneran suka padahal gak ada niatan untuk suka. Ini semua ulah temen-temen gue yang suka ngeledek. 

Si orang yang gue 'tulis' ini gabung ke grup di mana tempat gue posting cerbung bodoh ini. Pada saat itu gue dan teman-teman gue heboh bukan main. Pada masa itu gue happy banget. 

Tuhan memang selalu punya rencana indah untuk hambanya yang yakin. Terkadang hambanya yang gak yakin aja udah di siapin rencana yang indah karena Tuhan memang baik banget. 

Apa gue menyesal karena gak melakukan yang gue inginkan? 

Enggak. 

Apa gue sedih gak melakukan apa yang gue inginkan? 

Jujur sampai sekarang masih sedih tapi yaudah lah gak gue pikirin. Udah diganti sama kebahagiaan lain yang harganya gak ternilai. 

Melakukan sesuatu yang kita inginkan risikonya selalu besar. Kemungkinan untuk gagalnya juga besar, tapi bukan berarti gak ada peluang untuk sukses. 

Alasan gue sering menerima kegagalan karena gue melakukan sesuatu yang gue suka. Gue mulai suka dan menekuni bidang kepenulisan. Gue punya blog dan nulis beberapa novel. 

Gue sering overthinking dan membandingkan karya gue dengan penulis lain. Kenapa gue gak bisa kayak dia? kenapa karir gue gak sebagus dia padahal dia pendatang baru? Kenapa karya gue yang baca sedikit padahal gue udah kerja keras untuk itu? 

Banyak banget 'kenapa' di kepala gue sampai rasanya muak banget. Jawabannya simpel. Gue gak sama kayak dia. 

Setiap orang punya timelinennya masing-masing. Kita punya waktu bersinar yang beda. Apapun itu, gak bisa dibandingin antara gue dan dia karena takdirnya aja beda. Dari situ juga gue belajar ikhlas dan kembali sadar kalau gue menggantungkan kebahagiaan kepada hal yang gak bisa gue atur. Lagi. 

Sekarang gue mau benar-benar melakukan sesuatu yang gue inginkan tanpa target yang menyiksa. Gue nulis karena gue mau. Setiap buku akan ada pembacanya masing-masing. Gue bisa berpikir kayak gitu setelah bertahun-tahun observasi. 

Persetan dengan kata 'gagal' seenggaknya gue melakukan sesuatu yang gue suka dan gue gak menyesal karena melakukan itu. 

Readers suka nanya ke gue kenapa novel yang gue tulis sampai sekarang belum terbit juga. Sekarang gue akan jawab jadi kalian gak perlu tanya lagi. Alasannya karena naskah gue ditolak terus sama penerbit. Sekarang kalian paham, kan? 

Di acara tokopedia Mba Dita Karang pernah bilang, "Kamu di tolak bukan salah dia atau salah kamu tapi karena kalian gak cocok" dia juga bilang untuk terus usaha karena pada akhirnya kamu akan nemu sama sesuatu yang cocok sama kamu. Ucapan mba Dita bener banget sekaligus ngasih jawaban atas pertanyaan gue selama ini. 

"Kenapa naskah gue di tolak terus?" 

Bukannya gue gak mau. Gue juga mau nerbitin buku, tapi sampai sekarang belum ketemu sama penerbit yang cocok. Mungkin naskah gue ditolak karena tulisannya belum bagus. Tapi gue sendiri yakin penolakan itu bukan karena naskah gue jelek tapi karena kita gak cocok. Selera gue dan penerbit beda makanya gak cocok untuk kerjasama. 

Walaupun di tolak gue sampai sekarang masih nulis. Gue gak ngerasa gagal. Gue hanya melakukan sesuatu yang gue sukai. Sesuatu yang bikin gue bahagia. Sebab, gak semua hal bisa gue lakukan hanya karena 'ingin'. Ada reminder berupa realita yang memaksa gue untuk gak hanya melakukan sesuatu yang gue suka. 

January 02, 2021 No komentar


Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan... 

Hello, how are you? 

Hope you guys have a good day like me. Honestly i don't wanna talking about something fun or anything 'cause i just wanna make this blog looks active. Lol. 

Kurang lebih dua bulan gue gak nyapa kalian dan gak post something di instagram or blog. Bukan karena alasan klise gak ada konten, tapi memang sengaja gue keep. Akan ada konten menarik yang bakal nemenin kalian lagi kayak dulu baik di blog, instagram, ataupun platform tempat gue nulis. 

Alasan kenapa gue gak nulis masih sama, yaitu karena kondisi yang lagi 'gak baik-baik aja'. Walaupun singkat, tapi banyak yang terjadi dan itu cukup menguras tenaga. Entah kenapa, gue pingin serius khususnya on this post. Gue udah anggap you guys like ma friends makanya gue mau kasih kabar ke kalian setelah ngilang gitu aja. Gak kayak doi lo. 

Mau tau dong, ketika kalian lagi gak baik-baik aja, kalian ngapain supaya feelings kalian getting better? please let me know siapa tau works di gue. 

Gue yakin pasti kalian pernah ada di masa yang sulit, tapi tetap harus ngejalanin hari-hari kayak biasanya. Jangan-jangan, sekarang kalian lagi ada di masa itu? gak usah sedih karena kalian gak sendirian. Ada jutaan orang yang lagi ada di posisi tersebut jadi gak usah ngerasa hidup kalian paling sedih. Seenggaknya gak cuma lo yang susah di dunia ini. 

Dulu gue mikir kayak gitu, tapi sekarang udah gak bisa. Gue juga gak tau kenapa. Kata-kata penyemangat udah gak berguna karena ternyata yang di butuhin sosok yang menyemangati. Kalian gitu juga gak, sih? 

Kalau capek istirahat aja. Kalau mau nangis ya nangis. Gak usah berusaha keliatan kuat karena gak ada yang peduli. Hal yang wajar ketika lo ngerasa capek sama semuanya. It's totally normal. 

Gak usah trying to be perfect karena pada dasarnya gak ada manusia yang sempurna. Apa sih yang lo dapat dari terlihat 'hebat' di mata orang lain? pujian? yes, maybe you got it, however lo sendiri gimana? apa gak capek? 

Tuh kan, gue mulai ngaco. Judul sama isi tulisannya gak ada korelasi karena yang nulis emang gak tau mau nulis apa. Ngalir aja, udah gitu gak ada tahap editing. Makin ngaco aja. 

Sebelum gue makin gak jelas kita sudahi aja greeting gak guna dari gue. Insya Allah gue akan aktif nulis lagi dan nemenin kalian yang sedang melewati hari yang berat. Tinggi banget bahasa gue. 

Terus, apa inti dari tulisan ini? 

Gak ada. 

See you on another post soalnya gue udah nyiapin banyak artikel keren. As you guys know, artikel di djournals memang gak danta udah gitu acak-acakan. Anehnya, tulisan di djournals viewnya lebih tinggi daripada konten yang gue siapkan dengan niat. Yaudah deh, gitu aja. 

November 30, 2020 No komentar

Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Dulu gue kira ketika kita punya banyak barang akan mempermudah hidup dan bikin diri sendiri bahagia. Nyatanya gue salah. Awalnya gue gak tau apa itu konsep hidup secara minimalis sebelum nonton pendapat Raditya Dika soal konsep tersebut. Ya, kalo gak salah dia pernah ngomongin soal itu. Gue lupa-lupainget soalnya udah lama banget jadinya rada kurang yakin. 

Gue ini suka banget nyimpen barang-barang apapun itu bahkan packaging yang gemes-gemes banyak banget di laci kamar gue. Suatu hari gue sadar kalo punya banyak barang tuh rasanya sesek banget dan dari situ gue mulai nyortir barang apa yang benar-benar gue butuh. 

Ternyata banyak banget 'sampah' di hidup gue yang ternyata selama ini bikin gue kurang bahagia. Awalnya gue nyortir baju-baju yang ada di lemari. Fyi, gue bukan anak yang fesyenebel makanya gue gak begitu punya banyak baju. Lagipula gue ini kaum curingke alias cuci kering pake. Baju yang gue pakai itu-itu aja makanya gue pisahin mana yang akan gue keep dan mana yang akan gue kasih ke orang. 

Walaupun baju gue gak sebanyak ciwi-ciwi lain tapi gue nyingkirin cukup banyak pakaian. Gue cuma simpan pakaian yang sering gue pakai bahkan saking seringnya temen gue sampe bilang kalo gue pakai celana itu-itu mulu. Ya gimana, nyaman. Padahal mah emang pakaian gue dikit banget makanya itu-itu mulu yang dipakai. 'Baju bagus' buat pergi pun dikit banget bahkan ketika habis foto gue baru sadar kalau gue pakai pakaian itu terus. 

Awalnya emang berat buat keluarin sesuatu yang ada selama ini ada di hidup kita dan setelah 'sesuatu' itu kita singkirin, hidup terasa lebih nyaman. Gils, gue ngerasa lebih nyaman sekarang. Hidup hanya dengan barang-barang yang gue butuhkan. 

Ke produk makeup pun begitu. Dulu gue suka banget koleksi produk ini itu dan setelah makeup gue lumayan banyak akhirnya gue sadar bahwa kebahagiaan gak diukur dari kuantitas. Oleh sebab itu, produk makeup yang gue punya betul-betul yang pasti gue pakai, bukan yang gue beli untuk pajangan semata. 

Awalnya gue menerapkan konsep minimalis cuma ke barang-barang yang gue miliki. Hingga akhirnya gue bener-bener nerapin konsep ini di kehidupan gue. Gue memang suka berteman dengan banyak orang, tapi gue bisa bedain mana yang menetap dan mana yang sekedar lewat. Mengeliminasi orang lain dari cirle gue akan terus gue lakukan selama kita sama-sama gak nyaman.

Konsep hidup kayak gini bener-bener bikin gue bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Walaupun gue menerapkan konsep ini tetep aja keinginan gue banyak ya karena gue emang anaknya banyak mau. Bedanya, keinginan gue gak gue turutin alias di biarin aja gitu. Namanya manusia emang gak ada puas-puasnya dan hal itu terjadi juga ke gue. Gue yakin kalian sebenernya juga kayak gitu cuma gak nyadar aja. 

Oh iya, betewe gimana nih slogan djournals keren gak? iseng aja gitu gue bikin soalnya di setiap label ada sapaannya sementara bagian djournals gak ada. Kasi tau gue di kolom komentar, ya! 

Kali ini gue gak berniat mengajak soalnya ini bukan talim. Gue cuma mau berbagi aja ke kalian soalnya pada suka gue bikin tulisan kayak gini dan memang yang baca justru lumayan banyak ketimbang tulisan lain yang gue susun secara niat. 

Yaudahlah gitu aja, ya. 



September 11, 2020 No komentar
Older Posts

H O L A !

Hello, i'm Pajamas Girl, but you can call me Mala Kim. Sengaja gak pasang foto soalnya takut yang liat jadi tergila-gila.

Contact

Ngobrol manja atau kerja sama bisa ke email nirmalshlt449@gmail.com

Featured Post

Novel Keren

Wattpad: @PajamasGirls
Novelme: @PajamasGirls

Follow Me

SUBSCRIBE NEWLETTER

Translate

FOLLOW ME @Its.Heise

Created with by ThemeXpose