Pajamas Girls. Powered by Blogger.
  • Home
  • Talim
  • About Korea
  • Look At Me
  • Djournals
  • Sastra

Haidden Paradise

Sharing About Something Fun Together

Djournals

Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Pernah gak sih lo ngerasa kegiatan yang tadinya lo suka banget sekarang terasa biasa aja? 

Kalau iya, mari kita berpegangan tangan. 

Dulu gue suka banget sama hal-hal yang berbau kosmetik, tapi sekarang udah biasa aja. Secapek-capeknya gue, masih sempat hapus makeup lalu do my night skincare routine. Ada rasa kebahagiaan makanya gue jarang banget ngeskip skincare rutin. Sekarang kegiatan tersebut rasanya gak semenyenangkan itu. 

Gue bukan yang suka koleksi skincare sampai-sampai bosen using skincare, tapi gue hanya beli dan pakai skincare yang gue suka. Itupun basic skincare bukan yang sampai koleksi berbagai jenis masker segala. Sampai saat ini gue belum menemukan jawabannya. 

Beberapa tahun lalu, gue suka banget sama kpop dan kdrama sampai lupa waktu. Bukti nyatanya kalian bisa tau karena di blog ini ada label khusus yang ngebahas tentang korea secara tersendiri. Sejak grup yang gue sukain banget bubar, gue jadi gak tertarik lagi sama dunia kpop. Pada saat itu juga, gue lagi ada masalah yang bikin gue ada di titik terendah. Bingung mau cari hiburan ke mana karena grup yang gue stand tiba-tiba bubar dan gue belum punya pacar yang bisa dijadiin tempat curhat. Rasa sedihnya masih ada sampai sekarang dan mungkin karena itu, gue ngerasa kpop udah gak seasik dulu. 

Belakangan ini gue lagi happy banget karena tempat kerja baru gue lumayan nyaman. Gue happy karena ketemu banyak orang dari berbagai latar belakang. Gue suka dengerin cerita bahkan, keluhan mereka. Ada aja yang bikin gue ketawa setiap harinya. Sayangnya, lagi-lagi gue ngerasa kegiatan ini udah gak bikin gue happy. 

Gue paham bahwa di hidup kita gak selalu tentang hal yang menyenangkan aja, tapi ada juga yang bikin sedih. Dari situ gue menyimpulkan bahwa kebahagiaan gak bertahan selamanya begitu juga dengan kesedihan. Ada juga psikiater yang mengatakan hal serupa. Kata-kata dari psikiater sering banget jadi obat bagi gue dan gue senang dengarnya. 

Sejak tau bahwa semua hal yang ada di dunia ini gak ada yang bertahan lama perlahan gue mulai bisa berdamai dengan keadaan. Gak perlu sedih berlarut-larut karena kesedihan gak akan bertahan selamanya. 

Semakin bertambahnya usia gue mulai terbiasa dengan kebahagiaan yang datang dan pergi. Yang tadinya khawatir dengan apa yang terjadi besok, kini berubah jadi sedikit lebih tenang karena gak mengharapkan apa-apa serta menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Bukannya gak punya rencana, tapi gue mau belajar untuk memikirkan sesuatu yang memang betul-betul penting. 

Dengan gak berekspetasi bikin gue jadi lebih bebas dalam melakukan sesuatu.

Semakin mencoba cari jawaban malah bikin overthinking. Apa masalah teratasi? jelas enggak. Yang ada pikiran lo penuh dengan hal-hal yang gak seharusnya lo pikirkan. Gue udah bahas tentang "Pertanyaan yang Gak Ada Jawabannya" di postingan djournals sebelumnya jadi, lo bisa baca lebih dalam di sana. 

Semuanya akan berlalu. Baik kebahagiaan atau kesedihan. Gak perlu menyalahkan keadaan apalagi diri sendiri karena semuanya udah terjadi. Yang harus di lakukan adalah belajar dari pengalaman tersebut. 

Ternyata dua hal tadi masih berkaitan dengan kegiatan yang 'tadinya' menyenangkan. Sesuatu yang menyenangkan pun gak akan bertahan lama sebab manusia punya rasa bosan. Itu wajar banget. Akan ada kegiatan lain yang bikin lo bahagia. 

Mencari sesuatu yang gak pasti akan membuat lo lelah tanpa dapat hasil. Begitu juga dengan mencari sesuatu yang membuat lo bahagia. Kebahagiaan bukan di cari, tapi di ciptakan.

Makasih udah mau luangin waktu untuk baca tulisan ini. 

Semoga tetap kuat. 


March 16, 2021 No komentar

Djournals

Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Ada banyak 'kenapa' yang terlintas di pikiran gue tentang semua hal yang terjadi. Saking banyaknya sampai kepala gue serasa penuh. Ternyata gue kembali memikirkan hal yang gak seharusnya gue pikirkan. 

Ketika nonton salah satu videonya bang Raditya Dika, gue terispirasi dengan cara berpikirnya yang simpel. Intinya beliau bilang begini, "Pikirin hal-hal yang lo anggap penting." dan dari situ gue mulai belajar untuk memikirkan hal yang emang beneran penting. Banyak banget hal gak penting di dunia ini yang tanpa kita sadari memenuhi kepala kita dan akhirnya bikin stress sendiri. Begitulah manusia, suka pusing sama masalah yang dia buat sendiri. 

Seiring berjalannya waktu gue mulai berhenti bertanya "Kenapa?" karena pada akhirnya waktu yang akan menjawab. Mau gue cari jawabannya sampai gila pun gak akan ketemu karena memang jawabannya gak sekarang. Gak usah berasumsi macam-macam karena asumsi itu hanya akan bikin overthink which is hanya penuh-penuhin your head aja. 

Kadang gue berpikir, kenapa gue sampai di curangi ketika lomba padahal gue dan juri sama-sama gak kenal apalagi sampai punya masalah. Kenapa gue disudutkan ketika membela diri padahal gue gak melakukan sesuatu yang salah. Dan kenapa orang lain suka mencari kesalahan yang gak gue lakukan. Membuat bukti bahwa gue salah padahal gue yakin banget bahwa gue gak salah. Apa gue selemah itu sampai orang-orang menginjak-injak gue?

Memang kalau kita tau jawabannya sekarang apa ada yang berubah? gue rasa gak ada. Semuanya udah terjadi. Jawaban dari pertanyaan itu fungsinya agar kita dapat ambil pelajaran dari setiap kejadian. 

Berat banget, ya, bahasan djournals kali ini? yup, gak tau kenapa gue pingin bahas sesuatu yang serius. 

Gak mudah untuk bersikap seakan gak ada yang terjadi, tapi kita harus bisa bersikap kayak gitu. Hidup terus berjalan dan kita gak bisa terus-terusan memikirkan pertanyaan atas kejadian yang udah berlalu. Gak usah di pusingin karena nanti lo akan tau jawabannya. Ternyata lirik lagunya bol4 itu benar. "Waktu adalah obat." 

Sejak dulu gue adalah typical orang yang punya template dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Hal terkecilpun gue pikirkan mulai dari rutinitas harian sampai goals gue dalam bulan ini. Serinci itu, tapi sekarang udah gak bisa karena rutinitas berubah. Gue harus bisa beradaptasi dengan hari-hari baru. Saat ini gue belum bisa membuat template seperti dulu karena gue hanya mengikuti alur. Yup, untuk saat ini gue hidup mengikuti alur bukan membuat alur kayak dulu. Gue rasa, gak ada salahnya kalau kita mengikuti alur yang ada. 

Apa masih ada pertanyaan yang belum terjawab? tentu masih, tapi gue gak mau terburu-buru. 

Kalau elo gimana? apakah ada pertanyaan di hidup lo yang belum terjawab? andaikan masih ada gak perlu khawatir. Lo akan tau jawabannya di waktu yang tepat. Waktu di mana lo bisa berpikir dengan kepala dingin supaya gak mengambil keputusan secara terburu-buru.

March 12, 2021 No komentar


Djournals

Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Hal receh yang mau gue bahas di tulisan ini adalah tentang makan. Beberapa tahun lalu, gue bukan tipikal orang yang suka makan alias hanya makan untuk hidup. Gue bisa gak makan dalam satu hari meskipun lapar karena gue gak suka makan. Meskipun makan adalah kebutuhan dasar manusia, tapi gue gak suka. Gue malas dengan proses ngambil makanan ke dapur sampai ke ngunyah makanan supaya perut gak laper. Serandom itu. 

Kirain pemikiran kayak gitu akan bertahan selama gue hidup, tapi ternyata enggak. Belakangan ini, gue mulai suka makan. Yang tadinya gak punya makanan favorit dan gak punya kepinginan untuk makan ini itu, tapi sekarang yang terjadi justru sebaliknya. Gue mulai ada nafsu untuk makan. 

Semakin bertambahnya usia justru gue makin menyadari banyak hal yang biasanya kita anggap "Receh" tapi sebenarnya itu adalah suatu nikmat yang luar biasa. Contohnya makan. Ketika lo lapar, tapi gak ada makanan yang pingin lo makan pasti ketika makan rasanya akan beda ketika lo makan makanan yang lo pingin. Ada kenikmatan tersendiri karena akhirnya lo bisa nyicipin makanan itu. 

Sebelumnya gue gak tau tentang semua itu. Gue pikir, makan ya makan. Tanpa berpikir kalau bisa menikmati makanan adalah sebuah nikmat yang harus di syukuri. Makanya mulai dari saat itu gue jadi suka makan. 

Kebahagiaan yang gue dapat ketika makan ternyata sebegitu ngaruhnya ke mood. Ketika gue makan dengan baik dampak ke tubuh pun jadi gak gampang sakit. Sebenarnya efek yang paling terasa sih ke mood. Mood gue jadi membaik dan secara otomatis bawaannya jadi happy terus. Perasaan happy itulah yang bikin gue belakangan ini gak ngerasa capek meskipun gue kerja. 

Bagian yang lucunya adalah gue gak tau kalau gue ini kecapekan. Kalau gak ada memar-memar di bagian tubuh gue mungkin gue gak tau kalau gue capek. Energi gue serasa gak ada habisnya meskipun kerja seharian. Ternyata makan sebegitu ngaruhnya ke mental gue. 

Ketika di ingat-ingat lagi, pas gue gak ada kerjaan yang berat dan gak perlu mikir justru mood gue sering memburuk. Memang pada saat itu mental gue lagi kurang stabil dan ngaruh ke nafsu makan juga. Gue nangis berhari-hari dan gak mau makan kalau gak di paksa. Memang pada saat itu gue gak tau harus berbuat apa bahkan gue sendiri gak ada kepinginan untuk makan ataupun jajan. Setelah nafsu makan gue kembali di situlah semangat gue muncul lagi. 

Aneh gak, sih? 

I think that's weird. Gue kembali bahagia hanya karena makanan. 

Ketika bahagia, gue ngerasa lebih peka sama hal-hal yang ada di sekitar gue. Peka akan hal-hal yang sebelumnya gue anggap gak penting. Wajar sih, soalnya ketika sedih gue gak bisa berpikir clearly. 

Sekarang gue sadar kenapa banyak orang memilih makan ketika lagi sedih karena ternyata makan makanan yang kita inginkan bisa bikin perasaan jadi happy. Sesimpel itu.


February 23, 2021 No komentar


Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan...


Djournals kali ini bisa dipastikan gak sambat sama sekali karena kali ini yang gue share adalah kesukaan gue di awal tahun like song and kdramas. Just that. 

Tadinya cuma mau share lagu yang belakangan ini gue sukain, tapi akhirnya gue memutuskan untuk tulis aja, semua hal yang lagi gue sukain di awal tahun ini. Gak 'semuanya' banget juga, sih, yang dishare. 

Beberapa lagu yang ada di bawah ini adalah kumpulan lagu-lagu yang belakangan ini gue suka banget. Beneran setiap hari gue dengerin karena sesuka itu. Alasannya simpel banget. Entah kenapa, setiap dengerin these songs gue berasa salting kek orang jatuh cinta padahal cuma karena dengerin lagu dan suara penyanyinya aja. 

Bagi user tiktok -like me- harusnya gak asing sama lagu-lagu ini karena sering lewat di fyp. Gue juga bisa suka karena sering lewat di fyp dan ketika di dengerin lebih fokus dan saksama ternyata enak juga lagunya. Apa aja tuh? baca sampai habis, ya!

1. Best Friend - Ikon (Cover by Suhyun) 

2. Weak - Paris Inc (Cover by Larrisa Lambert)

3. Give Love - Akdong musician 

4. Some - Soyou feat Junggi Go

5. At my Worst - Pink Sweat 

6. Puppy Love - Gani, Nathania, Harms

6. Sofia - Clairo 

Ada dua lagu yang gue sukain versi covernya karena suara yang ngecover kerasanya lebih pas sama melodi dari lagunya. Gak cuma lagu korea, tapi gue juga suka lagu dari barat. Sebenernya gue ini typical pendengar musik yang gak memandang lagu tersebut bergenre atau berasal dari negara mana. Kalau lagunya enak, ya gue suka. 

Kalau lo follow ig @its.heise harusnya sih ngeh karena di konten vitamins, gue gak cuma ngerekomendasiin lagu korea aja. Apapun lagu itu, kalau dia easy listening dan gue suka, ya gue rekomendasiin ke kalian.



Selain itu, ada juga lagu-lagu yang gue suka banget yang asalnya dari aplikasi lo-fi, if i'm not mistaken. Biasanya gue dengerin lewat youtube atau via playlist yang ada di spotify. Bagi pecinta lagu yang gak berisik, tapi gak mellow juga, that playlist must be cocok buat lo. 

Lagunya juga cuma suara musik dan jarang banget yang ada penyanyinya. Lagu-lagu dari lo-fi biasanya digunakan oleh kaum estetik sebagai sound di video. Gue sering dengerin lagu-lagu itu ketika nulis, soalnya kalau dengerin lagu yang ada liriknya suka ke triggered untuk nyanyi. Kalau ikutan nyanyi yang ada tulisan gue gak kelar. That's why i prefer listen lagu-lagu dari lo-fi. 

Dari tadi gue sebut lo-fi, tapi gak jelasin ke kalian lo-fi itu apa. Bagi yang belum tau, lo-fi adalah aplikasi yang isinya lagu-lagu estetik yang biasanya di dengar oleh pelajar ketika belajar. Gue pernah singgung di salah satu postingan talim di bagian rekomendasi app bagus untuk pelajar. Setau gue juga user dari app tersebut mostly students. Unfortunately sekarang app tersebut udah berhenti beroperasi. Namun, lo gak usha khawatir karena lagu-lagunya bisa lo dengerin di youtube atau di spotify. 

Kalau mental gue lagi down gue suka dengerin lagu-lagu dari lo-fi lewat youtube sembari bacain komentar. Komentar-komentarnya beneran ngebuat kita semangat karena banyak orang baik yang kumpul di sana. Banyak quotes bagus yang cuma gue dapetin dari situ. 





Moving on dari songs, sekarang kita beralih ke hal lain yang gue sukai di awal tahun ini. Drama yang lagi gue tonton ada true beauty dan love revolution. Di true beauty gue tim Sejoun walaupun udah tau pasti endingnya doi jadi sad boy. Nah, kalau lo tim siapa? kasih tau dong di kolom komentar. Fyi, ketika tulisan ini di post, true beauty masih on going. 

Sedangkan webdrama love revolution belum gue tonton sampai habis karena merasa kurang suka sama pemeran utama pria. Bukannya gue gak suka Park Ji Hoon, melainkan kurang suka sama karakternya. I know it's just webdrama, however gue gak suka sama cowok yang suka ngedeketin secara intens to get attention from cewek yang dia suka. Jatohnya disgusting. Itu hanya pendapat gue aja. Mungkin akan gue tonton lagi kalau pingin. 

Ada satu lagi drama yang lagi gue tonton, yaitu 'Love Alarm'. Itu populer banget dan kalian kalau penggemar kdrama juga pasti tau. I know i'm too late nonton drama itu. Sengaja, karena gue maunya nonton drama tersebut ketika yang season 2 dua udah rilis. Sayangnya sampai sekarang belum rilis juga akhirnya gue nonton lah drama itu. Tadinya gue gak ngebet nonton itu drama, tapi ketika gue nonton 'Sweet Home' dari situlah gue makin penasaran sama abang Song Kang makanya gue tiba-tiba kerasukan pingin nonton love alarm. 

Kalau gue tulis semua hal yang gue suka di awal tahun ini pasti tulisannya bisa panjang banget atau ada beberapa part karena banyak hal yang lagi gue suka. Kita bahas lain waktu aja karena gue tau kalian juga sebenernya gak peduli. 

Karena 'semuanya' udah gue tulis, mari kita akhiri aja tulisan yang sangat random ini. Sampai bertemu di tulisan yang lebih berguna -walaupun yang baca sedikit ketimbang pembaca tulisan djournals- 

January 08, 2021 No komentar

Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan... 

Meskipun sekarang hari Jum'at, tapi gue mau updatenya Djournals bukan talim. Hari pertama di tahun 2021 sama sekali gak bikin gue excitied. Tahun lalu gue semangat meskipun pada saat itu gue lagi hancur. Sekarang kondisi gue mulai membaik, tapi gue gak mau berekspetasi dan pura-pura semangat kayak tahun lalu sebab pada dasarnya mau tahun baru atau enggak, gue ya gini-gini aja. Gak ada yang gue tunggu di tahun ini and nothing special. 

Tulisan ini kemungkinan besar gak berisi motivasi atau apapun itu yang bikin semangat. Cuma kasih tau aja. 

Kasih tau gue dong kebahagiaan menurut kalian tuh kayak gimana. Bagi gue, kebahagiaan adalah ketika lo menyadari bahwa apapun yang ada di sekitar kita itu punya peran yang penting. Bersyukur atas segala hal yang lo punya. Even bersyukur dengan air minum yang ada di rumah lo. Bayangin deh, kalo pas tengah malam lagi kehausan ternyata air minum di rumah lo habis pasti rasanya gelisah dong. Lo haus tapi gak ada air minum sama sekali. 

Bisa aja ngerebus air keran dulu untuk lo minum, tapi feelnya beda ketika lo haus lalu lalngsung minum air. Ketika ngerebus air, lo harus nunggu air itu mendidih habis itu nunggu lagi airnya kembali ke suhu normal. Makan waktu banget padahal lo cuma mau minum segelas air atau mungkin cuma seteguk. 

Bahagia menurut gue memang sesederhana itu. 

Pernah gak sih lo marah cuma karena gak nemuin gunting kuku di rumah? 

Seandainya kita langsung lihat gunting kuku ketika mau pakai, pasti gak perlu marah-marah karena gak nemuin gunting kuku di saat lo mau pakai pada saat itu juga. Sama halnya kayak 'haus ketika tengah malam'. Hope you guys undertand what i mean. 

Lewat tulisan ini gue cuma mau ngingetin bahwa kita bisa dapatin kebahagiaan lewat hal kecil. Hal terkecil yang gak terpikirkan bahwa itu bisa bikin lo bahagia. Bahagia gak melulu soal mas kurir anterin paket yang lo tunggu-tunggu atau karena selama ini doi punya perasaan yang sama kayak lo. Dua hal itu juga tentu bikin bahagia, tapi bahagia karena hal sepele justru bikin kita sadar dari arti kebahagiaan itu sendiri. 

Ngomong-ngomong, kayaknya gue lebih cocok nulis buku self improvement daripada novel. Bagi yang udah baca novel gue dan baca blog ini -khususnya bagian djournals- kasih tau dong gue lebih cocok nulis apa. 

Semua yang gue tulis ini adalah berdasarkan point of view gue. Kalau menurut kalian gimana? tulis dong on comment section 😀

Tunggu konten seru lainnya di Haidden Paradise! 

 

January 02, 2021 No komentar


Djournals
Adalah sarana sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Setelah mengalami banyak kegagalan membuat gue sadar bahwa gue ini gak bisa apa-apa selain berserah diri. Berserah diri di sini bukan maksudnya gue cuma diam aja. Gak gitu. Selama ini gue berusaha dan berdoa sembari membayangkan hasil dari kerja keras gue. Gue ini penganut "Hasil gak akan menghianati kerja keras" maka dari itu di pikiran gue kalau kita bekerja keras maka kita akan dapat sesuatu yang kita inginkan. Beberapa kali memang works. 

Sayangnya makin lama gak kayak gitu. 

Sekarang gue gak berpikir bahwa ungkapan itu benar-benar valid sebab ada sesuatu yang gak bisa kita kendaliin. Beberapa tahun belakangan ini gue bekerja cukup keras untuk mendapatkan sesuatu yang gue inginkan. Ada yang berhasil dan gak jarang gagal. 

Sering banget gue mau nyerah karena ngerasa usaha yang gue keluarkan gak sebanding dengan apa yang gue dapat. Malahan gue gak dapat apa-apa. Ya... mau gimana lagi. Namanya juga alur kehidupan. 

Dunia ini gak berputar di sekeliling gue. Gak selamanya kita mendapatkan hasil yang sesuai meskipun effort kita udah gila-gilaan. Gue ngerasa kecewa karena semuanya gak berjalan sesuai harapan sampai pada akhirnya gue dapat jawaban. Ternyata selama ini gue menggantungkan kebahagiaan kepada sesuatu yang gak bisa gue kendaliin. Jawaban itu gue dapat ketika nonton podcast salah satu psikiater yang terkenal atau siapa gitu... detailnya gue lupa karena udah cukup lama gue dengernya. Itu pun pas denger gue sambil ngegosok baju. 

Mulai dari situ pola pikir gue berubah. It's okay effort yang udah kita keluarin gak sebanding sama hasil yang kita dapat yang penting udah berusaha. Hasilnya biar gue serahin ke Tuhan sebab dia yang punya kendali. 

Secara perlahan gue mulai gak berharap dengan hasil dan lebih memilih fokus berjuang. Kenapa? karena gue capek membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Biarin aja itu menjadi rahasia sementara tugas gue adalah memberikan usaha yang terbaik versi gue. 

Seenggaknya gue udah melakukan sesuatu yang gue inginkan. 

Ngomongin soal melakukan sesuatu yang kita suka atau kita inginkan sebenarnya rada bullshit. In real life justru kita susah banget melakukan apa yang kita inginkan. Banyak orang yang memilih mengubur sesuatu yang mereka suka demi melakukan sesuatu yang realistis. Kenapa? karena takut gagal. 

Gue pun begitu. Dari kecil gue suka banget dance sampai sering ikut lomba dan tampil di event. Walaupun tarian gue gak sebagus dancer di luar sana tapi gue enjoy doing that. Gue happy. Sayangnya bakat yang bikin gue bahagia itu harus gue kubur ketika gue memasuki akil balig. Tanpa gue perjelas harusnya kalian udah paham. 

Temen-temen gue bilang gak papa. Banyak dancer yang pakai kerudung dan mereka tetap nari. Temen-temen gue bilang gitu tapi gue cuma manggut-manggut aja. Pola pikir gue berbeda sama si dancer yang ada di luar sana. 

Meskipun sedih tapi gue harus relain kebahagiaan itu soalnya gue yakin pasti Tuhan akan kasih sesuatu sebagai gantinya. Benar aja. Gue memang udah gak tampil di panggung tapi gue menemukan sesuatu yang bikin gue bahagia selain tampil. Menulis. 

Gue mulai suka nulis gara-gara bikin cerbung di facebook pas SMP dengan isi cerbung yang konyol banget dan jokesnya hanya gue dan geng gue yang paham. Kalau kalian baca novel gue, Just A Friend, konsepnya kayak gitu tapi lebih liar lagi. Gue gak nyangka. Ternyata orang pertama yang gue 'tulis' bakal jadi orang yang bikin mood gue membaik hanya karena menyukainya. Gue gak paham kenapa bisa beneran suka padahal gak ada niatan untuk suka. Ini semua ulah temen-temen gue yang suka ngeledek. 

Si orang yang gue 'tulis' ini gabung ke grup di mana tempat gue posting cerbung bodoh ini. Pada saat itu gue dan teman-teman gue heboh bukan main. Pada masa itu gue happy banget. 

Tuhan memang selalu punya rencana indah untuk hambanya yang yakin. Terkadang hambanya yang gak yakin aja udah di siapin rencana yang indah karena Tuhan memang baik banget. 

Apa gue menyesal karena gak melakukan yang gue inginkan? 

Enggak. 

Apa gue sedih gak melakukan apa yang gue inginkan? 

Jujur sampai sekarang masih sedih tapi yaudah lah gak gue pikirin. Udah diganti sama kebahagiaan lain yang harganya gak ternilai. 

Melakukan sesuatu yang kita inginkan risikonya selalu besar. Kemungkinan untuk gagalnya juga besar, tapi bukan berarti gak ada peluang untuk sukses. 

Alasan gue sering menerima kegagalan karena gue melakukan sesuatu yang gue suka. Gue mulai suka dan menekuni bidang kepenulisan. Gue punya blog dan nulis beberapa novel. 

Gue sering overthinking dan membandingkan karya gue dengan penulis lain. Kenapa gue gak bisa kayak dia? kenapa karir gue gak sebagus dia padahal dia pendatang baru? Kenapa karya gue yang baca sedikit padahal gue udah kerja keras untuk itu? 

Banyak banget 'kenapa' di kepala gue sampai rasanya muak banget. Jawabannya simpel. Gue gak sama kayak dia. 

Setiap orang punya timelinennya masing-masing. Kita punya waktu bersinar yang beda. Apapun itu, gak bisa dibandingin antara gue dan dia karena takdirnya aja beda. Dari situ juga gue belajar ikhlas dan kembali sadar kalau gue menggantungkan kebahagiaan kepada hal yang gak bisa gue atur. Lagi. 

Sekarang gue mau benar-benar melakukan sesuatu yang gue inginkan tanpa target yang menyiksa. Gue nulis karena gue mau. Setiap buku akan ada pembacanya masing-masing. Gue bisa berpikir kayak gitu setelah bertahun-tahun observasi. 

Persetan dengan kata 'gagal' seenggaknya gue melakukan sesuatu yang gue suka dan gue gak menyesal karena melakukan itu. 

Readers suka nanya ke gue kenapa novel yang gue tulis sampai sekarang belum terbit juga. Sekarang gue akan jawab jadi kalian gak perlu tanya lagi. Alasannya karena naskah gue ditolak terus sama penerbit. Sekarang kalian paham, kan? 

Di acara tokopedia Mba Dita Karang pernah bilang, "Kamu di tolak bukan salah dia atau salah kamu tapi karena kalian gak cocok" dia juga bilang untuk terus usaha karena pada akhirnya kamu akan nemu sama sesuatu yang cocok sama kamu. Ucapan mba Dita bener banget sekaligus ngasih jawaban atas pertanyaan gue selama ini. 

"Kenapa naskah gue di tolak terus?" 

Bukannya gue gak mau. Gue juga mau nerbitin buku, tapi sampai sekarang belum ketemu sama penerbit yang cocok. Mungkin naskah gue ditolak karena tulisannya belum bagus. Tapi gue sendiri yakin penolakan itu bukan karena naskah gue jelek tapi karena kita gak cocok. Selera gue dan penerbit beda makanya gak cocok untuk kerjasama. 

Walaupun di tolak gue sampai sekarang masih nulis. Gue gak ngerasa gagal. Gue hanya melakukan sesuatu yang gue sukai. Sesuatu yang bikin gue bahagia. Sebab, gak semua hal bisa gue lakukan hanya karena 'ingin'. Ada reminder berupa realita yang memaksa gue untuk gak hanya melakukan sesuatu yang gue suka. 

January 02, 2021 No komentar


Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan.

Mempersembahkan... 

Hello, how are you? 

Hope you guys have a good day like me. Honestly i don't wanna talking about something fun or anything 'cause i just wanna make this blog looks active. Lol. 

Kurang lebih dua bulan gue gak nyapa kalian dan gak post something di instagram or blog. Bukan karena alasan klise gak ada konten, tapi memang sengaja gue keep. Akan ada konten menarik yang bakal nemenin kalian lagi kayak dulu baik di blog, instagram, ataupun platform tempat gue nulis. 

Alasan kenapa gue gak nulis masih sama, yaitu karena kondisi yang lagi 'gak baik-baik aja'. Walaupun singkat, tapi banyak yang terjadi dan itu cukup menguras tenaga. Entah kenapa, gue pingin serius khususnya on this post. Gue udah anggap you guys like ma friends makanya gue mau kasih kabar ke kalian setelah ngilang gitu aja. Gak kayak doi lo. 

Mau tau dong, ketika kalian lagi gak baik-baik aja, kalian ngapain supaya feelings kalian getting better? please let me know siapa tau works di gue. 

Gue yakin pasti kalian pernah ada di masa yang sulit, tapi tetap harus ngejalanin hari-hari kayak biasanya. Jangan-jangan, sekarang kalian lagi ada di masa itu? gak usah sedih karena kalian gak sendirian. Ada jutaan orang yang lagi ada di posisi tersebut jadi gak usah ngerasa hidup kalian paling sedih. Seenggaknya gak cuma lo yang susah di dunia ini. 

Dulu gue mikir kayak gitu, tapi sekarang udah gak bisa. Gue juga gak tau kenapa. Kata-kata penyemangat udah gak berguna karena ternyata yang di butuhin sosok yang menyemangati. Kalian gitu juga gak, sih? 

Kalau capek istirahat aja. Kalau mau nangis ya nangis. Gak usah berusaha keliatan kuat karena gak ada yang peduli. Hal yang wajar ketika lo ngerasa capek sama semuanya. It's totally normal. 

Gak usah trying to be perfect karena pada dasarnya gak ada manusia yang sempurna. Apa sih yang lo dapat dari terlihat 'hebat' di mata orang lain? pujian? yes, maybe you got it, however lo sendiri gimana? apa gak capek? 

Tuh kan, gue mulai ngaco. Judul sama isi tulisannya gak ada korelasi karena yang nulis emang gak tau mau nulis apa. Ngalir aja, udah gitu gak ada tahap editing. Makin ngaco aja. 

Sebelum gue makin gak jelas kita sudahi aja greeting gak guna dari gue. Insya Allah gue akan aktif nulis lagi dan nemenin kalian yang sedang melewati hari yang berat. Tinggi banget bahasa gue. 

Terus, apa inti dari tulisan ini? 

Gak ada. 

See you on another post soalnya gue udah nyiapin banyak artikel keren. As you guys know, artikel di djournals memang gak danta udah gitu acak-acakan. Anehnya, tulisan di djournals viewnya lebih tinggi daripada konten yang gue siapkan dengan niat. Yaudah deh, gitu aja. 

November 30, 2020 No komentar

Djournals 
Adalah sarana untuk sambat secara elegan

Mempersembahkan...

Dulu gue kira ketika kita punya banyak barang akan mempermudah hidup dan bikin diri sendiri bahagia. Nyatanya gue salah. Awalnya gue gak tau apa itu konsep hidup secara minimalis sebelum nonton pendapat Raditya Dika soal konsep tersebut. Ya, kalo gak salah dia pernah ngomongin soal itu. Gue lupa-lupainget soalnya udah lama banget jadinya rada kurang yakin. 

Gue ini suka banget nyimpen barang-barang apapun itu bahkan packaging yang gemes-gemes banyak banget di laci kamar gue. Suatu hari gue sadar kalo punya banyak barang tuh rasanya sesek banget dan dari situ gue mulai nyortir barang apa yang benar-benar gue butuh. 

Ternyata banyak banget 'sampah' di hidup gue yang ternyata selama ini bikin gue kurang bahagia. Awalnya gue nyortir baju-baju yang ada di lemari. Fyi, gue bukan anak yang fesyenebel makanya gue gak begitu punya banyak baju. Lagipula gue ini kaum curingke alias cuci kering pake. Baju yang gue pakai itu-itu aja makanya gue pisahin mana yang akan gue keep dan mana yang akan gue kasih ke orang. 

Walaupun baju gue gak sebanyak ciwi-ciwi lain tapi gue nyingkirin cukup banyak pakaian. Gue cuma simpan pakaian yang sering gue pakai bahkan saking seringnya temen gue sampe bilang kalo gue pakai celana itu-itu mulu. Ya gimana, nyaman. Padahal mah emang pakaian gue dikit banget makanya itu-itu mulu yang dipakai. 'Baju bagus' buat pergi pun dikit banget bahkan ketika habis foto gue baru sadar kalau gue pakai pakaian itu terus. 

Awalnya emang berat buat keluarin sesuatu yang ada selama ini ada di hidup kita dan setelah 'sesuatu' itu kita singkirin, hidup terasa lebih nyaman. Gils, gue ngerasa lebih nyaman sekarang. Hidup hanya dengan barang-barang yang gue butuhkan. 

Ke produk makeup pun begitu. Dulu gue suka banget koleksi produk ini itu dan setelah makeup gue lumayan banyak akhirnya gue sadar bahwa kebahagiaan gak diukur dari kuantitas. Oleh sebab itu, produk makeup yang gue punya betul-betul yang pasti gue pakai, bukan yang gue beli untuk pajangan semata. 

Awalnya gue menerapkan konsep minimalis cuma ke barang-barang yang gue miliki. Hingga akhirnya gue bener-bener nerapin konsep ini di kehidupan gue. Gue memang suka berteman dengan banyak orang, tapi gue bisa bedain mana yang menetap dan mana yang sekedar lewat. Mengeliminasi orang lain dari cirle gue akan terus gue lakukan selama kita sama-sama gak nyaman.

Konsep hidup kayak gini bener-bener bikin gue bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Walaupun gue menerapkan konsep ini tetep aja keinginan gue banyak ya karena gue emang anaknya banyak mau. Bedanya, keinginan gue gak gue turutin alias di biarin aja gitu. Namanya manusia emang gak ada puas-puasnya dan hal itu terjadi juga ke gue. Gue yakin kalian sebenernya juga kayak gitu cuma gak nyadar aja. 

Oh iya, betewe gimana nih slogan djournals keren gak? iseng aja gitu gue bikin soalnya di setiap label ada sapaannya sementara bagian djournals gak ada. Kasi tau gue di kolom komentar, ya! 

Kali ini gue gak berniat mengajak soalnya ini bukan talim. Gue cuma mau berbagi aja ke kalian soalnya pada suka gue bikin tulisan kayak gini dan memang yang baca justru lumayan banyak ketimbang tulisan lain yang gue susun secara niat. 

Yaudahlah gitu aja, ya. 



September 11, 2020 No komentar


"Ah, baru kayak gitu udah sedih, dulu gue pernah lebih parah lagi" 

Pernah gak denger kayak gitu? 

Gue yakin banyak dari kalian yang ketika curhat bukannya di dengerin tapi malah dapet respon yang gak enak. Kalian gak sendiri kok. 

Sebagai orang yang sering dijadiin tempat curhat, gue sendiri sulit banget ketemu orang yang pas buat curhat. Bahkan, sampai sekarang belum ada. Baik orang dewasa ataupun temen sebaya belum ada yang betul-betul peduli dan mau dengerin cerita gue. That's why makin kesini gue makin tertutup. 

Berikut adalah respon yang biasanya gue dapet ketika "Terpaksa curhat" ke orang lain: 

"Yang sabar, ya!" 

"Oh, gitu" 

"Yaelah, gue lebih parah" 

dan yang paling epic: 

"Kayaknya lo kurang bersyukur deh" 

Like... apa sih? 

Gue cuma bisa nangis ketika curhat ke orang lain dan langsung mengucap "Makasih" karena tembok yang tercipta di antara gue dan orang itu. Kenapa gue nangis? karena niatnya mau bikin hati tenang tapi yang gue dapat malah sebaliknya. Kadang gak di dengerin, di cuekkin, dan yang paling parah malah dia yang cerita. Gue yakin pasti kalian juga pernah ngerasain bingung kayak gini. 

Most of people tell me to "Cerita aja ke Tuhan" 

Gini deh, gue ini manusia dan butuh manusia lain buat ngerespon dan dengerin cerita gue. Gue butuh seseorang. Tanpa di suruh cerita ke Tuhan pun gue udah cerita. Siapa tau dengan cara gue berbagi cerita ke orang lain bikin gue dapet jawaban. Jawaban dari Tuhan melalui orang lain. Begitu sayangkuh. 

My point of view sebagai orang yang dengerin curhat, kadang kita juga bingung mau ngerespon apa. Iya, kan? Gue juga paham kok, makanya di sini gue tulis dari dua sudut pandang. Kita yang dengerin gak tau mau ngerespon apa karena bingung dan mungkin juga belum pernah ada di posisi itu makanya gak tau mau ngomong apa. At least, dengerin cerita mereka sampai habis dan jangan di potong. 

Terkadang orang cuma butuh di dengar aja, kok. 

Gue sendiri pernah mengalami dan pernah dengerin cerita orang yang dia sendiri udah tau solusi dan akar permasalahannya tapi tetap cerita dan berkeluh kesah ketika curhat. Wajar. Dia butuh support dari kita, bukan judgement apalagi saran yang menjatuhkan. Lebih baik dengerin dan support dibandingkan kasih saran karena itu lebih membantu. *Based on my experience. 

Mau lo kasih saran kayak gimanapun juga gak akan nyantol di kepalanya karena yang dia butuh bukan itu. Usap-usap punggungnya dan tatap dia dengan hangat. Dia butuh orang di sisinya yang berperan sebagai pendengar bukan komentator. 

Selama ini yang gue temuin ketika curhat adalah judgement. Mungkin maksudnya saran tapi cara penyampaiannya kurang tepat. Balik lagi ke paragraf sebelumnya. Ternyata yang gue butuhkan adalah didengar. 

Tulisan ini gue tulis dari hati gue yang terdalam. Gue mau berbagi ke kalian dua sudut pandang yang berbeda. Bagaimana cara kita mendengar orang lain dan berbagi cerita ke orang lain. 

Rasanya emang susah banget ketemu orang yang cocok buat diajak "Ngobrol" tapi gue yakin suatu saat kalian akan ketemu orang yang pas. Ada yang bisa kita bagi ke orang lain dan ada hal yang sebaiknya kita simpan sendiri. 

Kadang gue sendiri sedih dengan judgement orang-orang di sekitar gue yang gak membantu sama sekali. Makanya gue lebih suka cerita ke orang asing like psikolog karena kita gak kenal dekat, dengan begitu gue bisa ceritain semuanya tanpa takut dikhianati. Keadaan gue gak membaik justru menurun karena gak didengar dengan baik yang ujung-ujungnya dikasih saran yang gak ada korelasinya sama problem gue. Apa yang gue lakukan? pergi ke profesional. Itu hal terbaik yang saat ini bisa gue lakukan ketika ada di situasi ini. 

Pergi ke profesional (Psikolog) memang butuh uang dan seringkali gue sedih karena harus mengeluarkan uang untuk didengar. Tapi gue gak punya pilihan karena lingkungan gue kurang baik. Justru gue merasa terbantu dan gak menyesal setelah keluarin uang sebab gue dapat apa yang gue butuhkan. 

Kalau kalian bener-bener butuh psikolog dan belum buat janji temu sebelumnya kalian bisa temui psikolog lewat aplikasi kayak alodokter/halodoc. Sekarang jamannya udah gampang banget dan biayanya gak mahal. Menemui psikolog bukan berarti kalian gila tapi karena kalian memang butuh. Jangan dengerin statement "Kalo ke psikolog berarti lo gila" Fokus sama diri kalian karena kalau dipendam terus bikin mental kalian gak sehat. 

Justru semenjak gue mendalami tentang dunia psikologi dan curhat ke psikolog bikin gue menyadari arti kebahagiaan. Gak ada kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang gue rasa. Gue berterimakasih sama Tuhan karena udah kasih jalan ke gue untuk mendapatkan jawaban yang gue butuhkan. 

See? gue juga curhat ke Tuhan dan Tuhan bantu gue lewat banyak jalan karena gue berusaha mencari jalan tersebut. Gak bisa kita diam aja tanpa berusaha cari jalan keluar. 

Gue sering di judge gak deket sama Tuhan, gak pernah bersyukur, dan judgement lainnya tanpa mereka tau apa yang udah gue lakukan. Lucu aja gitu kan, gue butuh di support tapi malah dapat kalimat kayak gitu. 

Dengan tulisan yang meaningful ini gue harap bisa membantu kalian. 

Kalian bisa hubungi gue di sosial media atau email kalau emang mau "Ngobrol" sama gue. Feel free karena gue suka denger cerita dari orang lain apalagi kalau sampai membantu. Gue ini teman kalian jadi gak usah sungkan. 

Gara-gara nulis ini ada satu hal yang baru gue sadari selama ini. 

Gue terlalu sibuk mendengar orang lain sampai lupa kalau gue sendiri ingin di dengar. 

Kalau kalian merasa terbantu dengan tulisan ini tolong di share, ya! supaya orang lain bisa terbantu juga.
August 18, 2020 No komentar

Udah lama banget gue gak update blog sekitar 1-2 bulan deh kayaknya. Ngomong-ngomong, how are you guys? semoga tetap bahagia dan sehat selalu. Alasan gue malas update blog karena bulan kemaren gue full nulis novel di app novelme —don't forget to check— dan scrooling tik tok everyday. Like every single day i opens that app karena seru soalnya banyak orang kreatif. Sekaligus riset buat novel dan blog gue.

Sekian dulu intro gak penting dari gue siapa tau kalian penasaran gitu secara gue ini ngangenin. 

Let's move on to the main topic!

Ngomongin soal dating/pacaran/kencan/ apalah yang kalian sebut itu, kadang bikin gemes dan iri. Banyak jomblo yang ngerasa ngenes karena gak punya pacar apalagi sampai ada yang ngeclaim doi jomblo dari lahir. 

Yes, jomblo dari lahir. 

Tapi pernah gak sih terbesit di pikiran kalian soal jomblo dari lahir? maksudnya aneh aja gitu, emang habis lahir gak punya pacar langsung disebut jomblo? walaupun niatnya bercanda tapi please deh seenggaknya gunakan kata-kata yang make sense! 

Kalau kata ci Elin which is salah satu beauty blogger favorit gue, jomblo dihitung dari umur 17 tahun. Selain kata ci Elin, gue juga cari dari sumber lain yang menyatakan bahwa usia 16 tahun kaluhur baru boleh pacaran karena perkembangan psikologis dan kedewasaan seseorang cukup baik di usia segitu. Itu menurut ahli loh, ya! 

Gue sendiri sih ngerasa ketika gue di usia 16 tahun masih belum "Pantas" pacaran karena belum bisa mengurus diri dengan baik apalagi kontrol emosi. Masih perlu banyak belajar jadi gue gak mau mempersulit hidup gue dengan pacaran. Buang-buang waktu juga beb! soalnya gue terlalu sibuk bahkan 24 jam aja masih kurang buat gue! 

Hal yang bikin gue bersyukur gak pacaran di masa-masa sekolah karena pada saat itu orang seusia gue lagi suka coba-coba hal baru contohnya pacaran. Gue gak suka jadi bahan percobaan dan gue gak mau menjadikan orang lain sebagai bahan percobaan. 

Pacaran di usia remaja adalah pacaran yang gak serius alias main-main aja alias cinta monyet. Namanya juga pacaran ya mana ada yang serius, kalau serius ya tunangan aja. Sebisa mungkin gue menjauhkan diri dari yang namanya pacaran karena gue gak mau nangis-nangis kayak banyak temen gue. Nangisin cowok like gak penting banget walaupun pada akhirnya gue juga pernah ada di posisi itu 🙃 Goblok emang. 

Faktor lain sih karena gue ini nolep jadi yang deketin bisa keitung pake jari dan itupun guenya gak suka. Huhuhu, seandainya gue nemuin orang yang cocok mungkin gue bakal date with him dan buang-buang waktu. Gue gak masalah habisin sedikit waktu gue selama kita cocok dan nyambung pas ngobrol. 

Alasan lain gue malas pacaran karena pacaran buang-buang duit shay! setuju, kan? yaiyalah, doi ultah kasih kado terus ngeluarin duit, jalan juga ngeluarin duit, main ke rumah pacar ngeluarin duit, pokoknya banyak duit yang harus di keluarin. Oleh karena itu, pacaran adalah hal yang mewah bagi orang miskin kayak gue. 

Lagipula anak sekolah duit dari mana sih? masih minta ke orang tua banyak gaya segala pacaran. Daripada ngabisin duit buat yang gak penting lebih baik uangnya lo tabung atau lo jadiin modal bisnis biar kaya raya dan bergelimpangan harta.

Karena gue anaknya gak mau rugi barang sedikit jadi gue gak mau ngeluarin duit buat seseorang yang belom tentu jadi jodoh gue. Kecuali dia emang anaknya baik yang dan suka kasih gift itu sih lain cerita. Anggap aja barter karena gue gak mau doi ngabisin duitnya buat gue sementara gue hanya jadi penerima. Di dalam hubungan harus imbang jadi jangan mau jadi pihak yang dikasih terus. Berhubung gue kere jadi lebih baik gak pacaran karena menurut gue ribet. Kebetulan gue ketemunya sama orang yang ribet jadi gue gak mau bikin pusing diri sendiri. 

Terus nih ya, sebenernya kita mau ngebahas apa sih? gue juga gak tau jadi kita ngalir aja. Di sini gue bakal tulis keresahan yang gue alami ditambah dengan bumbu pengalaman yang kebanyakan terjadi di dunia nyata. 

Pendapat gue di sini sifatnya subjektif jadi jangan ditelen mentah-mentah juga, okur!

Sebagai orang yang belum pernah pacaran dari lahir  tentu gue ngerasa bersyukur tapi kadang sedih juga. Bersyukur karena gak membuang waktu untuk sesuatu yang kurang bermanfaat dan sedih karena lihat keuwuan orang lain masa-masa sekolah gue flat soalnya sering ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan dan parahnya lagi cinta datang terlambat 🙃. Niat hati ingin jadi fak girl malahan jadi sad girl. 

Tadinya gue mau nerima aja orang yang deketin gue dengan alasan ada yang bisa gue chat pas gabut tapi hati nurani gue menolak kejahatan tersebut. Daripada gue pacaran karena gabut dan berujung nyakitin anak orang mendingan say "Thank you, next" aja daripada di doain yang gak baik kan guenya juga yang repot. 

Bukan hal yang memalukan ketika lo belum pernah pacaran "Sejak lahir" karena menurut gue malahan bagus. Kalian bisa lebih fokus ngembangin diri daripada buang-buang waktu dengan pacaran.

Gue pribadi amat sangat bersyukur gak pacaran selama masa sekolah karena gue bisa fokus menata diri dan masa depan. Gak kebayang kalau pacaran pasti gue belum bisa mengenal diri gue yang sesungguhnya. Thanks God walaupun gue gak pacaran tapi gue masih bisa merasakan keuwuan yang gak ternilai harganya. 

Jadi, lo semua yang sama kayak gue gak usah berkecil hati dan merasa gak pantas dicintai orang lain. Nanti juga ada waktunya ketemu sama orang yang tepat. Percaya aja sama rencana Tuhan. Lah, kok malah jadi serius. 

Kalau selama ini lo suka sama orang dan udah berusaha sekeras mungkin dan doi gak ngerespon mending mundur cari yang lain. Penduduk di daerah lo gak cuma dia doang so, gak usah buang-buang energi untuk hal yang sia-sia. 

Nah, gue juga mau kasih tau ke kalian yang suka insecure dan ngerasa gak pantas dicintai orang lain. Tadinya gue mau bahas di satu postingan tapi langsung aja gue tulis secara garis besarnya barengan di tulisan ini karena masih nyambung. 

Pasti lo semua ngerasa kentang dan langsung negatif thinking ketika suka sama seseorang. Pemikiran kayak gitu gak bagus ditanam dipikiran lo. Kalau sekarang masih ada langsung buang dan kita instal yang lain. Siap? 

Terlepas dari apapun itu kita semua sangat "Pantas" untuk dicintai orang lain. Iya gue paham lo suka sama seseorang yang sebut aja populer, cakep, sementara lo jauh dari kata itu. Kita sama-sama manusia, kok! masa karena rupa bikin lo minder. Maju aja kali urusan ditolak mah belakangan yang penting adalah percaya diri. Jangan pikir lo gak pantas buat dia karena dia juga belum tentu pantas buat lo. 

Gak semua orang cakep punya kepribadian yang baik. Pada akhirnya yang bikin kita nyaman sama seseorang adalah sifat dia walaupun gak munafik juga di awal pasti yang di liat rupa. Rupa bisa dipoles tapi kepribadian gak segampang itu dipolesnya. 

Mulai sekarang lo jangan ngerasa gak pantas dicintai hanya karena penampilan semata. Dia gak suka sama lo mungkin karena kebetulan lo bukan tipenya. Jangan pernah ngerasa gak pantas hanya karena lo gak dapat cinta dari seseorang yang lo cintai. Silahkan berjuang dan cari yang lain kalau responnya masih sama. 

Duh, makin kesini makin ngawur. 

Saran dari gue, jangan terima tawaran dating dari orang lain kalau lo gak suka sama dia. Gue paham perasaan bisa aja berubah yang tadinya gak suka jadi suka tapi lebih baik gak usah. Hargai perasaan orang yang mencintai lo. Kita gak bisa jamin ke depannya lo bisa suka sama dia karena hubungan tanpa didasari perasaan hanya akan nyakitin satu pihak. Gue pernah ada di posisi ini belajar bales perasaan orang tapi gak ada hasilnya. 

Sekeras apapun usaha gue kalau emang dari awal gak suka ya susah akhirnya gue komunikasiin baik-baik dan bilang gue menghargai perasaan dia tapi maaf gue gak bisa balas. Habis itu gue di block 🙃 justru harusnya gue yang block karena ngerasa keganggu ini malah sebaliknya. It's okay. Justru semenjak manusia itu menjauh gue ngerasa kembali ke diri gue yang semula. 

Jangan mencintai seseorang kalau akhirnya kehilangan diri kalian sendiri. 

Banyak juga yang bertahan di hubungan toxic yang membuat lo berjuang sendirian mempertahankan sesuatu yang gak jelas. Daripada harus bertahan di hubungan itu lebih baik udahan. Yuk sayang sama diri sendiri! kalau dia udah gak cinta sama lo jangan dipaksa. Sama kayak yang udah gue bahas di atas bahwa lo ini pantas dicintai. Jangan habisin energi dan waktu buat yang gak penting apalagi sampai bikin lo ada di situasi yang gak enak. Putusin! cari yang baru! lo masih muda jangan lembek karena satu orang! cinta sih cinta tapi jangan goblok. 

Ih, sumpah ya ini tulisan random banget ngawur segala macem tapi semoga lo semua bisa ambil sisi baik dari tulisan ini. Dating yang gue maksud adalah pacaran ketika masih remaja. Bukan pacaran yang di usia dewasa karena gue sendiri belum ada di usia dewasa. Baru beranjak dewasa sih iya. Tolong jangan paksain pendapat lo harus sama kayak pendapat gue karena setiap human punya jalan pikiran masing-masing. 

Sekian.


May 23, 2020 No komentar

Tanpa gue jelasin pasti kalian udah paham maksudnya. Fenomena menyakitkan ini biasa terjadi di dalam pertemanan. Pasti kalian ngerasa di geng kalian ada kubu lagi dan kalian gak di ajak. Kalau gak di ajak sini peluk gue.

Haha, gak ah males. 

Gue udah ngerasain di dua side ini to be honest. Gue pernah ngerasain jadi orang yang gak diajak dan ada di grup baru. Mari kita bahas biar sama-sama enak. 

Pastinya sedih dong pas tau temen geng lo punya kubu lagi dan lo gak diajak. Wajar aja kalian ngerasa gak dianggap dan terbuang. Tapi lo tau gak sih kenapa lo gak diajak? karena lo gak asik. Iya gue tau pemilihan diksi gue terlalu kasar jadi kita perhalus aja. 

Lo gak diajak karena beda jalan pikiran dan bisa jadi karena lo terlalu sensitif. Gue sering liat kayak gini, di mana ada seseorang yang dijauhin dari teman gengnya dan dia berpikir bahwa orang yang jauhin dia ini jahat abis. Mental korban kayak gini nih yang dibenci orang-orang. Bersikap seolah tersakiti padahal dia yang nyakitin. 

Kalau tiba-tiba lo dijauhin "Mungkin" lo gak tau sebabnya, coba evaluasi diri. Seandainya lo ngerasa gak ada yang salah coba tanya. Punya mulut gunain untuk bertanya! jangan cuma julid aja bisanya. Belajar jangan egois, jangan maunya dingertiin aja. Kalo ada masalah jangan maunya orang lain yang nyamperin seolah lo ni superior. Orang juga capek kalo lu nya gitu terus. 

Bisa jadi temen geng lo jauhin lo karena udah muak sama sikap lo yang kek bangsat itu. Lo ngerasa gak ada yang salah tapi coba tanya perasaan temen lo, siapa tau karena tingkah lo mereka capek jadi gak ada pilihan lain buat ngejauh. Sementara lo yang dijauhin malah ngakunya tersakiti. Perasaan orang lain gak ada yang tau jadi jangan berasumsi yang gak baik dulu sebelum di omongin bareng-bareng. 

Kalau lo ngerasa gak ada masalah dan temen-temen lo bikin kubu baru bisa jadi karena kalian gak satu pikiran. Wajar aja, seleksi alam namanya. Mungkin mereka kurang cocok bergaul sama lo dan milih untuk kumpul sama yang sefrekuensi. Gak salah juga karena kita gak bisa maksa seseorang untuk cocok banget sama kita. 

Gue paham kok rasanya gak enak liat temen lo akrabnya sama yang lain dan lo di situ sebagai hiasan aja gue tau rasanya. Kelak lo bakal nemuin temen yang klik sama lo jadi sabar aja. Bukan hal yang baru dalam grup ada grup lagi, gimana kita menyikapinya aja. 

Sebetulnya gue cuek masalah ginian karena tau pikiran gue sama orang lain mungkin gak sama tapi kan orang lain gak kayak gue. Pasti ngerasa tersinggung dan gue pun kadang kayak gitu. Ketika temen jalan tapi kita gak diajak pasti rasanya sakit tapi mau gimana lagi? Sedih sih tapi yaudah lah jangan dibikin ribet.

Gue sangat menghargai keberanian orang yang nanya di mana letak kesalahan dia atau kenapa ada kubu baru sebab itu butuh keberanian yang besar. Untuk nerima jawaban lo harus open minded dan sabar. Jangan emosi. Obrolin baik-baik. Kemungkinan besar jawabannya karena lo gak asik  gak satu frekuensi sama mereka. 

Untuk orang yang berkubu dalam kubu pun jangan panas-panasin temen kalian. Udah tau anaknya baperan, malah diledek. Seenggaknya jangan bikin dia sakit hati karena gak diajak main misalnya. Gak usah posting sesuatu di sosial media kecuali awalnya lo udah basa-basi ngajak tapi doi gak mau ikut itu urusan lain. Jaga perasaan orang lain kalau perasaan lo mau di jaga. 

Paham sih, lo berkubu lagi karena ngerasa kurang cocok tapi jangan terlalu nonjolin juga. Rasanya sakit tau! yuk belajar memahami perasaan orang lain. 

Sekian. 


March 28, 2020 No komentar


Hola ma friends! in this week gue gak update talim jadi gue ganti dengan postingan ini aja. Bukan karena gak ada bahan, tapi gue lagi gak semangat aja. Nulis talim butuh banyak effort, mikir, editing, dan penuh gairah jadi lebih baik kita bergibah dengan cara yang elegan di sini. Gak gibah juga sih, cuma mau menyuarakan apa yang selama ini gue rasa dan kalian rasa.

Ngomongin soal ulang tahun, i personally kurang paham sama konsep ulang tahun. Semakin bertambahnya umur justru makin biasa aja. Seneng sih tapi kadang gue bingung seneng karena apa di hari ulang tahun. Gue juga gak mengharapkan diucapin sama orang-orang apalagi dikasih kado. Basi banget gak sih? alhamdulillah kalo ada yang inget tanggal lahir gue. Berarti she/he akan gue anggap sebagai orang yang spesial karena gue sendiri pernah lupa tanggal ulang tahun sendiri. 

Setiap ada yang ulang tahun pasti sibuk ngucapin selamat ulang tahun ini itu gak penting tapi gue pribadi orangnya males banget ngucapin "Happy birthday bro!" sumpah gue males banget. Mungkin dari situ jarang banget ada yang ngucapin hbd ke gue. Gue aja males ngucapin orang ngapain juga orang ngucapin gue. Iya, gak? 

Gak banyak orang yang tau bahwa bahasa cinta setiap orang berbeda. Semua menganggap bahasa cinta lewat lisan padahal love language gak dari lisan doang. Contohnya gue. Bahasa cinta gue bukan lewat lisan makanya gue lebih suka kasih gift ke seseorang daripada bacot bilang hbd. Ya gak salah juga bilang hbd toh balik lagi ke love language tadi. 

Banyak yang nyiapin surprise buat ulang tahun orang lain, bela-belain beli kue, beli kado, sampai pusing mikirin konsep surprisenya tapi pas ulang tahun, orang lain gak seheboh yang kita lakuin ke mereka. Salah siapa? salah elu. Ngapain ekspetasi tinggi lo akan diperlakukan secara istimewa karena udah mau repot kasih kejutan? udah lah. 

Gak papa kalian kasih kejutan ke temen kalian tapi gak usah berharap diperlakukan sama. Lagian belum tentu dia inget tanggal ulang tahun lo. Mari bersikap sewajarnya aja. 

For me, yang important keluarga gue inget tanggal ulang tahun gue. Kalau orang lain ya bodo amat. Seandainya ada pastinya gue ngerasa berterimakasih banget karena kasih space di otaknya buat ingat tanggal lahir gue. Cukup yang terdekat ingat sisanya gak begitu penting. 

Gue inget beberapa orang yang gue gak ucapin ulang tahun tapi pas gue ulang tahun dia malah ngucapin. Dari situ gue bisa tau kalau ni orang hatinya baik karena gak mengharap balasan walau sekedar ucapan hbd. 

Gue anaknya susah buat ngerangkai kata-kata untuk ucapan ulang tahun that's why gue jarang banget ngucapin ke orang-orang. Sorry ya, gue bukan tipikal orang yang kayak gitu. 

Bagi sebagian orang, ulang tahun adalah momen sakral dan menjadi hari yang istimewa bagi dirinya dan itu gak salah. Ada juga yang cuek kayak gue. Terserah kalian mau nganggap ulang tahun adalah momen yang kayak gimana pastinya kalian harus bahagia karena udah menjalani hidup dengan baik sampai bisa ketemu di tanggal 'istimewa' yang sama. 

Daripada traktir apalagi bikin party, gue lebih suka menghabiskan waktu di hari ulang tahun gue dengan diri sendiri. Gue beli makanan yang gue suka sambil bicara sama Tuhan. Gak ada henti-hentinya gue berterimakasih ke diri sendiri karena udah mau diajak kerjasama dan bersyukur sama Tuhan karena selalu dikasih kekuatan. Sesederhana itu tapi bermakna. 

Beberapa kali orang tua gue nanya apa ulang tahun gue di usia ke 17 tahun mau dirayain atau enggak dan jawaban gue tetap sama. Enggak. Gue suka dapat hadiah dari orang lain tapi gue gak mau adain party sweet seventeen. Menurut gue, hadiah untuk seseorang gak cuma di kasih pas ulang tahunnya aja. Itu cuma pandangan gue aja loh ya! 

Habbit yang dilakuin pas orang lain ultah dan dikasih kado justru bikin orang itu ada beban karena dia akan berpikir kado yang dia dapat ini seperti "Hutang" yang nantinya akan dia bayar pas orang itu ultah. Gue paham maksud si pemberi, karena pas dia ultah juga mau ada yang kadoin tapi kan in fact kita gak tau orang yang pernah kita kasih kado ini lagi punya duit atau enggak pas lo ulang tahun.

Pikiran memberi dan menerima kado kayak gini yang harusnya diubah ketika temen kita ulang tahun. Kasih hadiah karena lo pingin kasih, bukan karena berharap timbal balik. 

Pernah ada yang kasih gue gift dan dia tulis surat yang isinya permintaan maaf karena gak kasih kado ke gue pas gue ultah. Ketika gue terima gift itu bukan rasa bahagia yang gue dapat melainkan rasa sedih. Seolah selama ini gue kasih beban ke dia. 

Yang ada di pikiran gue saat itu apa temen gue punya uang buat beli ini? gue berterimakasih tapi gue ngerasa sedih. Mulai saat itu gue memutuskan untuk berhenti kasih kado ulang tahun supaya orang lain gak ngerasa terbebani karena hadiah yang gue kasih. 

Gue kasih gift bukan karena niatan biar dapat gift pas ulang tahun, tapi karena gue suka liat orang lain bahagia pas buka kado. Sesimpel itu. Berkali-kali gue bilang gak papa gak ngadoin gue, gue gak berharap dapet kado. Gue serius pas bilang kayak gitu, bukan sok-sokan merasa fine. 

Tekanan dari kado tadi bikin orang lain "Terpaksa"  kasih gift gak sepenuh hati tapi karena ngerasa gak enak. Sedih gak sih kalau kayak gitu? gue sih sedih banget. 

Gue pingin yang baca tulisan ini sedikit berpikir untuk memahami orang lain dan gak bikin ulang tahun jadi ribet. Guys, ulang tahun gak harus heboh segala macem. Coba deh rasain hari ulang tahun kalian pakai hati, pasti maknanya lebih terasa. Kalian gak akan paham dengan maksud gue kalau gak ngerasain sendiri. 

Please don't make birthday more complicated. 


Sekian. 




March 27, 2020 No komentar

Kali ini gue gak akan bahas apa yang terjadi sekarang aka covid tapi gue mau bahas yang lain. Jadi jangan salah paham sama judul. Okur!

Semua orang pasti ngalamin masa masa sulit yang menimbulkan rasa pengen menyudahi hidup karena capek. Gue yakin lo pasti pernah ngalamin. Atau justru lo lagi ada di situasi kayak gitu? first of all i wanna tell you "Please be patient"

Kali ini gue gak mau sok ngehibur lo karena semua itu gak berguna, right? gue cuma mau kita sama-sama berbagi dan saling belajar siapa tau habis baca tulisan ini lo jadi terinspirasi atau ngerasa gak sendirian karena seperti yang sering gue bilang "Di dunia ini yang kesulitan gak cuma lo doang" . Awalnya gue gak mau tulis kayak gini dan berbagi pengalaman yang gak enak ke kalian, however gue udah anggap pembaca blog ini sebagai teman gue so, gak ada salahnya buat berbagi cerita. Kalau lo mau cerita juga, bebas kok. Boleh di kolom komentar atau lewat email.

Selain kalian, gue juga pernah ngerasa useless, fool, anxiety, fear, sampai pada titik you guys must know that. Yes, i felt that. Semua perasaan dan emosi negatif yang selama ini gue pendam rasanya akan meledak. Kenapa bisa? karena gue gak punya 'temen ngobrol'. Makanya beberapa kali gue tulis di talim kita harus punya temen ngobrol supaya gak ngerasa sendirian.

Maksud dari temen ngobrol itu orang yang bisa lo ajak bicara dan kasih saran untuk lo. Bukan cuma dengerin aja atau jadi pendengar setia karena menurut gue gak guna juga sih lo bicara ke orang yang disebut 'pendengar setia' karena mereka gak bisa kasih saran atau solusi dari masalah lo. Menurut gue sih gitu.

Alasan gue gak punya teman ngobrol yang pertama, gue gak mau ganggu orang lain dengan cara cerita ke mereka tentang masalah yang gue hadapi karena gue tau pasti mereka juga punya masalah dan gue gak mau nambahin beban orang itu. Kedua, karena jawaban yang mereka kasih udah ketebak. Gak ada jalan keluar selain gue pendam semua rasa itu sendirian.

Oh ya, gue benar-benar tertutup sama masalah gue karena gue benci kalau cerita, mereka cuma mau tau cerita gue aja habis itu udah. Gak ngebantu apa-apa. Cuma kepo. Makanya gue keep masalah gue sendiran. Gue tau pasti mereka gak kasih saran karena gak tau harus ngomong apa. Jelas sih, makanya gue jarang banget cerita ke orang yang seumuran sama gue. Gue prefer cerita ke yang lebih dewasa karena pastinya udah ngelewatin apa yang gue rasain.

Dengan cara gue cerita ke yang lebih dewasa apa menyelesaikan masalah? gak. Apa bikin gue tenang? sedikit. Tapi jawabannya masih ketebak. Kalian pasti bilang kalau gak punya teman cerita ya cerita aja semuanya ke Tuhan. Please, i always do that but sometimes i want to talk with people. Yang beneran bisa gue ajak ngomong saat itu juga.

Saking buntunya dan gak tau harus berbuat apa akhirnya gue memutuskan untuk konsultasi ke profesional yang berbeda selama beberapa kali. Gue cuma konsul via app karena gue mampunya begitu. Jawaban mereka hampir sama, gue diminta untuk datang langsung untuk di tes dan dikasih pengobatan. Gue makin sedih dengernya karena gak percaya seburuk itu. Katanya gak akan jadi buruk selama gue ikut pengobatan itu tapi gue gak menjalani pengobatan tersebut karena orang-orang di sekitar gue gak percaya sama apa yang gue alamin.

Udah gue duga. Gue yang gak punya duit gak tau harus berbuat apa selain berdoa. Ketika 'ngobrol' sama orang dewasa yang gue percaya mereka selalu bilang kalau gue gak bersyukur dengan apa yang gue gak punya. Ada juga yang bilang gue kurang deket sama Tuhan. Gue yakin masalahnya bukan di situ dan dugaan gue terbukti benar.

Gue diam-diam konsultasi terus kasih tau bahwa hasilnya kayak gitu justru gue dicegah datang ke sana. Pada akhirnya gue gak melakukan pengobatan itu karena gak punya uang. Gue cuma bisa berdoa ke Tuhan. Yang bilang gue kurang deket sama Tuhan itu salah besar, sebab sebelum gue cerita ke orang pastinya gue udah curhatin semuanya ke Tuhan. Karena Tuhan satu tempat gue bersandaran.

Di saat gue ngerasa hampir tenggelam gak ada yang benar-benar bantu gue. Gue selalu minta bantuan tapi semuanya? gak ada yang bisa bantu selain diri gue sendiri.

Cuma gue yang bisa bikin diri gue balik dan itu gue lakukan dengan susah payah. Kaki yang lagi patah susah untuk dibuat berdiri tapi gue tetap coba mengobati yang patah supaya bisa berdiri meski memakan waktu yang lama.

Selain kaki, apa yang gue 'rasain' tadi bener-bener bikin gue sedih. Gue sedih karena bisa bisanya gue kepikiran untuk melakukan hal kayak gitu. Gue sendiri gak mau tapi naluri gue berbeda. Gak ada yang bisa gue lakuin selain menangis setiap malam sambil berdoa semoga semua ini cepat berakhir. Gue yakin banget Tuhan gak mungkin kasih hambanya kesedihan terus. Pada akhirnya Tuhan akan kasih kebahagiaan buat gue karena di hidup ini isinya gak cuma rasa sedih. Gue berusaha menguatkan diri gue sendiri dengan kalimat itu.

Siapa sangka, gue menemukan diri gue lagi. Berkat cinta dari orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka sayang sama gue, my parents yang selalu nenangin anaknya, pembaca novel gue yang bikin gue ngerasa bahagia karena udah di dukung, dan kenangan ketika jadi relawan bikin gue ngerasa bahwa gue berguna bagi orang lain. Dari situ gue berusaha bangkit sekuat tenaga dan belajar sabar. Gue beruntung punya banyak orang yang kasih cinta ke gue tanpa gue sadari.

Kesabaran dan rasa sakit yang selama ini gue rasain terbayarkan karena kalimat tadi terbukti benar. Gue berterimakasih kepada diri gue yang sanggup bertahan sejauh ini meski gue gak tau kedepannya akan gimana. Honestly perasaan itu masih ada di hati gue jadi kalau suatu saat ada kejadian gak enak, ada sesuatu yang bisa dikenang dari gue.

Jadi, gue harap kalian bisa sabar ngelewatin masa-masa sulit karena akan ada reward yang kalian dapat atas kesabaran kalian. Intinya jangan mudah menyerah. Kalau capek ya istirahat. Jangan terlalu keras ke diri kalian karena itu hal yang buruk. Jalanin semua sebagaimana mustinya karena Tuhan tau apa yang seharusnya terjadi.


Warm Hug 


Mala Kim
March 17, 2020 No komentar

Dari judul aja rada deep ngeri-ngeri sedep gimana... gitu. Kayak intro di tulisan djournals lainnya gue gak mau sok hepi atau berbasa-basi karena di bagian ini gue pingin nulis sebebas-bebasnya kayak burung terbang di langit. Gak sebebas itu juga sih, soalnya gue gak bisa ngomong kasar atau mungkin belum berani aja kali ya. Siapa tau kalian lupa gitu kan, jadi gue ingetin lagi bahwasanya gue bebas berekspresi di sini.

Biasanya kan gue posting sesuatu yang seneng-seneng gak adil dong kalo gak gak bahas sebaliknya. Di dalam hidup harus balance jadi gue gak mau bahas yang hepi doang.

Sebelum gue nulis kayak gini tentu gue melewati pertimbangan yang panjang dan matang apa pantes nulis ini di blog. Gue sempet mundur karena gak penting juga gitu kan, but according to me gapapa juga sih di bahas. Awalnya gue takut keliatan kayak curhat tapi gue cari alasan buat nulis ini. Tentu gue punya buku harian sebagai sarana ngebacot dan di sini gue kan niatnya mau share yang positif jadi gak ada salahnya gue bahas. Toh, gue yakin setiap orang pasti pernah ngerasa insecure.

Gue mau share aja pengalaman gue dan gimana caranya gue ngatasin itu semua. Kayaknya gue juga pernah bahas cara ngatasin insecure di talim jadi kalian kalo mau liat yang lebih 'niat' cek aja talim. Gue nulis ini sejujur mungkin udah gitu di jam yang mengharuskan gue udah tidur tapi masih nulis di blog dan belum nulis novel di wattpad jadi tolong diapresiasi.

Setelah nonton video terbaru beauty vlogger favorit gue yang sedikit ngebahas insecure gue jadi rada sedih cause everyone ngerasain itu juga. Dari dulu gue insecure dan terobsesi pingin punya bentuk tubuh yang sedikit berisi atau semok karena enak aja diliatnya. Setiap ketemu orang yang ditanya bukan kabar tapi, "Kok lo makin kurus? makan yang banyak dong!"

Gila gua drama banget setiap ada orang yang ngomong gitu langsung sedih gak jelas terus berkaca-kaca gitu matanya di dalam hati gue nge-anjing anjingin orang itu karena sakit hati. Sepele ya? tapi berdampak besar bagi gue. Itu belum seberapa. Justru semakin gue besar ucapannya makin beragam. The thing yang bikin gue sedih banget orang-orang terdekat gue bahkan keluarga pun begitu. Meski gue bilang gak suka di bilang kurus tetap aja hati gue dibikin sakit.

Oh ya tadi gue sempet bilang ucapannya beragam ya? ucapan yang buruk itu masih ada di pikiran gue sebagai bahan evaluasi dan menilai sifat seseorang. Awalnya gue biasa aja sama ucapan tentang 'kurus' tapi semakin lama gue risi dan terobsesi pingin jadi gemuk dan yang ada massa tubuh gue turun karena stress. Ngapain gitu kan gue mikirin yang gak penting sampai stress gak jelas. Gue sadar kok itu konyol bahkan gue ngomelin diri gue sendiri sambil nangis bombay gak jelas. Sampai suatu saat gue sadar bahwa gue ini manusia. Kenyataan itu yang bikin gue 'sedikit' memaklumi kenggajelasan gue.

Ketika berdiri di depan kaca gue mau nangis rasanya karena kasihan sama diri gue sendiri. Setiap ada timbangan i avoid that karena takut dan kalaupun gue nimbang pasti habis itu gue insecure, lagi. Kok gue segitunya. Tentu massa tubuh gue bisa bertambah dan gak sekurus yang kalian liat. Gue yang lebih tau tentang diri gue, bukan kalian (nada bicara gue santuy ya, gak ngegas. Takut salkir) ada penyebab yang bikin gue sekurus ini sampai gue aja sedih. Mau gue jelasin ke setiap yang bilang gue 'kurus' pun percuma dan bikin gue capek sendiri. Jadi, ya gue terima aja. Masuk kuping kanan keluar kuping kanan. Puter balik gan :v.

Gak usah di kasih tau gue juga tau gue kurus ceking nan mengerikan. Gue sadar kok, tenang aja. Di rumah gue ada kaca gede jadi gak usah di kasih tau.

Makin lama ucapannya makin beragam. Before that sorry ya gue tulisnya berantakan karena gue tulis apa yang ada di otak gue jadi gak di edit penempatannya. Ngalir aja kayak air terjun. Dari yang cuma nyuruh gue makan yang banyak sampai bicara ke bagian lain yang bikin gue benar-benar sakit hati.

Detailnya gak gue tulis intinya sampai bahas boobs segala. Iya, yang biasa kalian sebut dengan payudara, mamae, tete, toket, atau bahasa kalian lah. Pas gue masih kebawa pikiran gue nangis, gue kesel tapi gak tau harus gimana. Itu semua (tubuh) Tuhan yang kasih jadi gue cuma bisa ngerawat dengan baik. Mau tau yang lebih konyol lagi apa? gue rasa kalian bisa tebak sendiri.

Setelah gue bisa berpikir dengan akal sehat, gue memaki diri sendiri karena.... aduh Mal, ngapain sih lo mikirin itu semua ngapain? mending lo nulis novel aja kasian readers penasaran bab selanjutnya tapi lo malah mikirin orang yang gak ada kontribusinya di hidup lo. Hal itu dulu sering terjadi.

Semakin sering gue dengar kalimat-kalimat semacam itu gue jadi kebal karena benteng positif yang gue bangun. Boro-boro minta semangat dari orang terdekat, mereka aja gak paham perasaan gue jadilah gue memperkuat diri sendiri. Walaupun ada beberapa juga yang peduli at least pas gue bilang gue gak suka dan tersinggung mereka gak bahas itu meskipun gue pancing. Thanks a lot.

Orang-orang yang menyinggung bagian sensitif itu cewek dan cowok. Banyak yang secara terang-terangan muji wajah gue dan bilang naksir tapi lebih bagus kalau tubuh gue semok, katanya. Bahkan ada yang nyaranin gue suntik silikon sama pakai minyak bulus. Excuse me, lo suka 'gue' atau tubuh gue nih? mon maap penilaian lo terlalu rendah. Aduh otaknya di mana?

Gue gak bersyukur di sukain sama cowok yang mandang gue dari segi fisik. Yaiyalah kepribadian gue buruk masa iya suka karena sifat. Hahahanjing. Maaf peliharaan lepas.

Tentu gue gak selalu ketemu bangsat kayak gitu. Ada aja orang yang baik sama gue dan bertahan meskipun kepribadian gue yang buruk itu. Loh kok ngawur?

Kayak yang udah sedikit gue singgung, cara gue ngatasin rasa insecure adalah dengan cara menanamkan bibit positif thinking ke dalam mind gue. Gapapa beralasan, toh demi kebaikan mental lo. Mengacu ke slogan blog ini, lo dulu yang bahagia baru orang lain.

Selain insecure karena kurus gue juga pernah insecure gara-gara bandingin pendapatan gue sama anak muda yang seumuran sama gue. Gila sih, itu hal terburuk yang pernah gue lakuin selama 17 tahun hidup di wkwk land.

It's okay buat ngomong lo gak suka apalagi negor orang lain. Emang butuh banyak keberanian tapi gue yakin lo pasti bisa. Kalau lo terlalu capek ngomong kayak gue contohnya, silahkan bangun benteng sendiri. Mereka kan gak tau alasan dari 'kekurangan' itu jadi wajar. Coba memaklumi hal yang sulit dimaklumi. Manusia bangsat selalu ada gimana kita ngadepinnya aja.

Rasa insecure itu juga bikin kita gak bersyukur dan bikin kita mencoba jadi orang lain. Saran dari gue gak usah ya. First banget lo kudu cinta sama diri sendiri baru bisa bangun benteng pertahanan anti insecure club. Kalau lo udah cinta sama diri sendiri ucapan orang lain gak bikin lo berkecil hati apalagi insecure.

Tentu gue nulis ini dalam keadaan gak drama dan punya benteng itu. Sumpah ya, benteng itu ngebantu banget. Selama gue punya benteng pertahanan rasanya semua jadi mudah. Gue gak gampang baper dan melihat semuanya jadi sederhana. Yang gak penting gak gue pikirin karena gak guna juga kasih space otak gue buat something yang gak ada faedahnya. Insecure ini susah banget dihilangin beb, kalian juga pasti tau lah ya. Seenggaknya dengan tips dan saran yang gue share bisa ngebantu kalian untuk BODO AMAT.

Kalimat yang kalian ucap bisa berdampak besar bagi seseorang. Satu hal lagi, gak ada yang namanya bercandain fisik. Sama sekali gak lucu.

Sekian.


February 03, 2020 No komentar


I think i'm gonna serious in this part because this is not something we can laugh together. Gak serius serius amat sih. Everyone must be having a hard of time. So, am i. Honestly i got surprised by some incident recently so i didn't post anything in this blog. Sorry for that.

Kejutan itu datang barengan yang membuat gue bingung harus apa. Harusnya saat itu gue merasa bahagia tapi yang terjadi malah sebaliknya. I cried every night dan ngerasa sendirian. Gue menangisi hal yang gak perlu untuk di tangisi. Gue sadar dan gue tetap melakukan hal itu.

Jatuh dan bangun sendiri udah biasa gue alamin tapi buat kali ini cukup sulit karena kejutannya lumayan banyak. Fortunately i met people who truly care about my sadness and my pain. Gue gak sadar ada beberapa orang yang gue abaikan justru mereka yang membantu gue berdiri lagi. Tanpa masukan dari mereka, gak tau gue akan seperti apa. Kemungkinan besar gue belum bisa ada di blog ini lagi buat nyapa kalian.

I never felt this before.

Gue punya janji ke diri gue sendiri tentang sesuatu. Lewat kejutan itu justru gue dipertemukan dengan orang yang beneran peduli sama gue dan mana yang enggak. Memang gak banyak yang peduli tapi gue bersyukur mereka mengatakan sesuatu yang bikin gue harus melaksanakan janji tersebut.

Disaat gue ragu meraka yang meyakinkan. Surprisingly they know me so well. Kurang lebih kata yang mereka katakan intinya sama. Tiga orang itulah yang membantu gue bangkit perlahan karena beberapa kejutan tempo hari. Rasa sakitnya tentu masih ada tapi gue pilih untuk mengabaikannya.

Lewat kejutan itu juga membuktikan bahwa juga manusia. Just human who can tired.

They said "Everything it's gonna be alright" and it makes me cried, again. Ternyata mereka sayang sama gue lewat caranya masing-masing. I think this is on of my maturity process, maybe. I'm very young, i'm still seventeen. The best way is be patient and also keep positive thinking.

I want to believe that everyting it's gonna be alright. 
January 31, 2020 No komentar


HOLA!

Mari kita awali tahun baru ini dengan postingan yang gue sendiri awalnya bingung mau masukin ini ke kategori apa. Sekarang hari Jum'at dan mau dimasukkin ke talim juga gak bisa jadi gue masukkin aja ke djournals.

Libur kali ini rasanya bentar banget soalnya minggu depan udah mulai aktivitas lagi. Lo ngerasa gitu juga gak, sih? ngomongin soal aktivitas, berhubung gue pelajar jadi kita bahas sekolah. Ke sekolah dengan niat dan buku rasanya kurang cukup sebab kita di sekolah dari pagi sampai sore. Dari yang tadinya seger sampai kumel maksimal.

Mungkin apa yang bakal gue sebutin ini keliatannya banyak tapi sebetulnya gak banyak sama sekali. Gue mau kasih tau dikit takut lo kaget bacanya. Anyway cewek atau cowok gue rasa harus bawa items ini karena penting buat ada di dalam tas. Walaupun lo anaknya malas gitu kan di sekolah tapi, dengan bawa perabotan ini lo jadi keliatan niat padahal nyatanya gak sama sekali.

Cukup sekian basa-basinya jadi langsung aja simak djournals kali ini.


1. Buku



Bawa tempat pensil gak penting karena bisa pinjam atau betak punya temen lo tapi kalau buku lo musti bawa. Tentu yang gue maksud di sini bukan buku pelajaran melainkan buku lain kayak novel, buku diari juga mungkin kalau lu anaknya gabut. Alasannya supaya pas jamkos lo gak hahahihi gak jelas. Selain untuk ningkatin minat literasi dan manfaatin waktu, dengan baca buku pas jamkos bikin lo keliatan rajin meskipun di balik buku lo lagi scrolling instagram.

Mau lo anaknya suka baca buku atau enggak bawa aja. Buku gak harus berupa fisik tapi bisa juga buku digital yang bisa lo beli di playbooks.

2. Air Putih



Gak sedikit orang yang nyepelein bawa air putih dan memilih beli es di kantin. Air putih ini penting banget dan bikin kita lebih fokus dalam belajar. Seperti yang kita semua ketahui ya, 90% tubuh manusia mengandung cinta dan kasih sayang  cairan atau air, jadi penting bawa air putih dari rumah.

3. Obat Pribadi

Jarang gue liat ada pelajar yang bawa obat pribadi kecuali dalam keadaan sakit padahal mau lo sakit atau enggak, obat tetap ada di dalam tas lo untuk jaga-jaga. Cukup bawa parasetamol untuk meredakan pusing dan panas, antangin kalo lu tiba-tiba masuk angin, dan promagh alias obat maagh. Buat cewek jangan lupa bawa pembalut juga, ya!

4. Tisu



Buat yang anaknya jorok kayak gue yang suka meper kudu bawa tisu biar gak keliatan jorok-jorok amat. Tisu basah dan tisu kering sama-sama penting jadi kalau bisa lo taro dua-duanya di dalam tas. Bawa tisu adalah bentuk antisipasi kalau toilet di sekolah lo kehabisan air atau toilet di sekolah lo pakai wc duduk mungkin, jadi lebih berguna sedikit.

5. Body Mist



Kayak yang sempet gue bilang sebelumnya, kita bakal ada di sekolah dari masih cakep sampai buluk. Otomatis tubuh kita juga mengeluarkan bau yang gak enak dan bisa ganggu orang lain dan hal ini selalu terjadi di siang hari. Tolong banget ini mah, kalau sekolah lo bolehin bawa body mist lebih baik lo bawa biar gak bau apek. Walaupun gak boleh bawa gue yakin lo tetep bawa.

Sengajak gue saranin body mist karena wanginya gak sekuat parfum jadi lo gak dibilang cabe atau pakai nyong-nyong. Sebelumnya gue udah pernah bahas tentang wewangian dan bau badan di talim jadi lo bisa scroll.

6. Antiseptik



Sebagai manusia yang butuh makan dan minum pastinya sebelum makan kita bersihin tangan dari dosa-dosa yang gak kasat mata. So, make sure bawa antiseptik biar tangan lo selalu bersih.

7. Sabun Cuci Muka (Opsional)



Buat yang satu ini opsional aja. Ada sekolah yang boleh bawa facial wash dan ada yang enggak. Kalau boleh bawa ya lo bawa dan cuci muka pakai sabun muka biar gak kumel-kumel amat.

Dari ketujuh items yang gue sebut bisa lo sesuaikan sama kondisi dan tentunya peraturan sekolah masing-masing. Biasanya di tas gue ada barang-barang yang gue sebutin di atas tapi gue jarang banget bawa body mist soalnya temen-temen gue punya jadi apa salahnya berbagi?

Harusnya di kategori ini cuma bacotan aja tapi sesekali marilah kita ngebahas sesuatu yang berbobot. Selamat menikmati liburan yang sebentar lagi selesai ma friends. 
January 03, 2020 No komentar
Older Posts

H O L A !

Hello, i'm Pajamas Girl, but you can call me Mala Kim. Sengaja gak pasang foto soalnya takut yang liat jadi tergila-gila.

Contact

Ngobrol manja atau kerja sama bisa ke email nirmalshlt449@gmail.com

Featured Post

Novel Keren

Wattpad: @PajamasGirls
Novelme: @PajamasGirls

Follow Me

SUBSCRIBE NEWLETTER

Translate

FOLLOW ME @Its.Heise

Created with by ThemeXpose